saranginews.com – GELSENKIRCHEN – Otoritas Jerman menetapkan pertandingan Grup C EURO 2024 atau Piala Eropa 2024 antara Serbia melawan Inggris di Veltins Arena, Gelsenkirchen pada Minggu (16/6) waktu setempat sebagai pertandingan berisiko tinggi.
Sebab, kami sedang mencari kelompok suporter dari kedua negara.
BACA JUGA: Euro 2024: Bencana menimpa Polandia saat mengalahkan Türkiye
Fans Inggris telah diperingatkan sebelum terbang ke Jerman bahwa mereka bisa menjadi sasaran perilaku tidak ramah dari fans Serbia, yang dikenal sulit ditebak saat mendukung negaranya di acara-acara besar.
Meski demikian, suporter Inggris juga diketahui kerap berkumpul dalam jumlah besar saat jauh dari rumah. Di sisi lain, suporter Serbia meski jumlahnya tak begitu banyak diketahui berani mati. Pihak berwenang kerap berhadapan dengan pendukung fanatik Serbia.
BACA JUGA: Program EC 2024: Dibuka di Munich, ditutup di Berlin
Hal itulah yang dikhawatirkan oleh kepolisian Jerman dan mereka bersiaga tinggi menjelang D-Day.
Kapolres Gelsenkirchen Peter Both mengatakan tantangan pra pertandingan adalah mencegat pertemuan kedua grup sebelum pertandingan berlangsung.
BACA JUGA: Grup C Kejuaraan Eropa 2024: Cek daftar pemain Inggris, Denmark, Serbia, dan Slovenia
Pemerintah setempat memperkirakan 40.000 pendukung Inggris datang menyaksikan pertandingan tersebut, bersama dengan sekitar 8.000 pendukung Serbia.
Keduanya mengatakan bahwa partainya belum mengkonfirmasi informasi intelijen yang konkrit, namun yakin bahwa itu adalah upaya yang dilakukan oleh sekitar 400 atau 500 hooligan Serbia yang sengaja ingin beroperasi di Jerman.
Tantangan terbesar bagi kami adalah mengidentifikasi kelompok yang melakukan kekerasan dan mengganggu pada tahap awal. Tentu saja kami harus memisahkan antara penggemar yang taat hukum dan yang tidak,” ujarnya seperti dikutip The Guardian.
Lebih dari 1.000 polisi akan bertugas pada D-Day. Ini tidak termasuk unit pramuka hooligan khusus dan unit anti huru-hara.
– Sayangnya koordinasi kepolisian di Serbia kurang baik. Kerja sama ini tidak sebaik kerja sama Inggris, kata keduanya. (adk/jpnn)
