Pertamina Sukses Jalankan Amanah Kelola Energi Hingga Pelosok Indonesia Sepanjang 2023

saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil mencapai perannya sebagai badan usaha milik negara energi yang tercermin dari pencapaian target produksi energi untuk didistribusikan ke konsumen di seluruh Indonesia.

Termasuk pendistribusian BBM Pertamina dan LPG yang menjangkau 98 persen wilayah Indonesia pada akhir tahun 2023 melalui program Satu Harga BBM, Satu Desa, Satu Outlet (OVOO) dan Pertashop.

BACA JUGA: Pertamina Gerak Cepat Atasi Kebocoran Pipa di Tuba, Situasi Berangsur Membaik

Presiden Pertamina Nicke Widyawati menegaskan, amanah Pertamina sebagai BUMN energi adalah menjaga ketahanan energi bangsa, termasuk menyediakan energi untuk kebutuhan Indonesia.

Hal ini dilaksanakan melalui pengelolaan energi dengan prinsip ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas, dan keberlanjutan.

BACA JUGA: Capai Tujuan Keberagaman Pekerja, Pertamina Tunjukkan Komitmen Menjadi Perusahaan Inklusif

“Dalam menjalankan peran tersebut, Pertamina fokus pada operasional bisnis yang terintegrasi, mulai dari hulu migas, distribusi dengan berbagai sarana transportasi, pengolahan hingga akhirnya produk-produk Pertamina dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik untuk industri, perdagangan, maupun komunitas dan keluarga,” kata Nick.

Hal itu diumumkan Nicke usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 yang digelar di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/6).

BACA JUGA: Inilah Pemenang Inovasi Pertamina APQ Award ke-14 2024, Ini Daftarnya

“Pertamina juga mempunyai beberapa tugas dari pemerintah agar keadilan energi dapat terlaksana,” kata Nicke.

Dari sisi ketersediaan, produk hulu Pertamina merupakan tulang punggung energi negara.

Produksi minyak Pertamina menyumbang 69 persen minyak mentah negara, sedangkan produksi gas Pertamina menyumbang 34 persen total gas negara.

Dari sisi pengolahan kilang, produk bahan bakar kendaraan bermotor (BBM) nasional mampu memenuhi 70 persen kebutuhan BBM Tanah Air, kecuali produk solar dan avtur yang dipasok seluruhnya atau 100 persen dari kilang Pertamine.

“Upaya pengembangan migas terus dilakukan, termasuk mengakuisisi dan mengembangkan migas di luar negeri, serta produk olahan hasil penyelesaian proyek kilang,” kata Nicke.

Dari sisi ketersediaan akses dan keterjangkauan, Pertmina berkomitmen meningkatkan jangkauan pasokan energi hingga ke pelosok tanah air.

Pada tahun 2023, Pertamina akan menambah cabang yang menjual produk berkualitas ke desa-desa, seperti program BBM 1 Harga, Pertashop dan OVOO.

Pada akhir tahun 2023, 98 persen desa di Indonesia akan memiliki OVOO sebagai pusat penjualan produk Pertamina.

Pertamina juga menambah 89 lokasi BBM Harga 1 pada tahun 2023 sehingga total lokasi BBM Harga 1 menjadi 502 lokasi di seluruh Indonesia.

Upaya aksesibilitas juga dilakukan untuk mendistribusikan produk-produk Pertamina melalui berbagai moda transportasi.

Pertamina melalui anak perusahaan Integrated Maritime Logistics, PT Pertamina International Shipping, mengoperasikan 784 kapal (dimiliki dan disewakan).

Kapal tersebut berlayar melalui berbagai jalur domestik hingga pelosok nusantara, serta 50 jalur internasional.

Terkait dengan penggunaan produk-produk yang berkualitas tinggi (acceptability) oleh Pertamina, Pertamina berkomitmen menjadi peserta terbesar dalam bisnis rendah emisi dan menjadi kontributor terbesar.

Dari bisnis panas bumi menghasilkan 1.877 Megawatt (MW) energi bersih atau setara dengan 79 persen produksi panas bumi Tanah Air.

Pertamina juga memproduksi biofuel untuk beberapa varian bahan bakar yaitu Biodiesel (B35) dan Hydrotreated Nabati Oil (HVO), Pertamax Green 95 (E5), dan Sustainable Aviation Fuel (J2.4).

Pertamina juga menjadi pionir dalam ekosistem Carbon Capture, Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS), hidrogen, natural based solution (NBS) dan perdagangan karbon terintegrasi.

Upaya ini merupakan salah satu cara Pertamina untuk mengurangi emisi karbon.

Sejalan dengan tujuan Zero Emissions (NZE), Pertamine berperan dalam keberlanjutan, dimana berbagai program yang berorientasi pada keberlanjutan dilaksanakan.

Inovasi dekarbonisasi proses operasional internal Pertamina Group pada tahun 2023 berhasil menurunkan karbon dari kegiatan operasional (scope 1 dan scope 2) sebesar 8,5 juta ton CO2 atau 34 persen dari baseline tahun 2010.

“Selain upaya penurunan emisi internal Pertamina, kami mendorong para pemasok dan pihak ketiga Pertamina untuk meningkatkan kepedulian dekarbonisasi, sehingga target NZE dapat lebih cepat tercapai,” jelas Nicke.

Dekarbonisasi cakupan 3 Pertamina pada periode yang sama mencapai 32,7 juta ton CO2 akibat penggunaan produk Biodiesel B35.

Vice President Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan berbagai upaya keberlanjutan yang dilakukan Pertamina telah meningkatkan posisi ESG (environmental, social, governance).

Pertamina pada tahun 2023 akan menduduki peringkat pertama subsektor migas terintegrasi dibandingkan 61 perusahaan global.

Berdasarkan penilaian dari lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics.

Skor ESG Pertamina pada akhir tahun 2023 meningkat menjadi 20,7 (Risiko Moderat) dari sebelumnya 22,1.

Skor Sustainalytics yang lebih rendah menunjukkan tingkat risiko yang lebih tinggi.

“Peran Pertamina dalam distribusi energi, termasuk upaya mendorong ekosistem bisnis rendah karbon dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara, merupakan salah satu pencapaian tahun 2023,” kata Fadjar.

Diharapkan pada tahun depan, kata Fadjar, Pertamina mampu meningkatkan kontribusinya kepada negara dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Pertamina sebagai perusahaan terdepan di bidang transisi energi berkomitmen mendukung tujuan Net Zero Emissions 2060 dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh area bisnis dan operasional Pertamina. (mk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *