saranginews.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menerima undangan klarifikasi sebagai saksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin (10/6). Hasto dianggap sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan Harun Masiku.
Hasto tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Ia didampingi pengacara dan rekannya saat tiba di kantor Badan Pemberantasan Korupsi.
Baca Juga: Rencana KPK Memanggil Hasto Dinilai Sensitif Secara Politik, Meski Berdampak pada Pilkada.
Dengan berpakaian mayoritas batik berwarna coklat, Hasto berbicara kepada wartawan yang menunggu sebelum memasuki lobi Gedung KPK.
Sesuai komitmen saya, sebagai warga negara yang taat hukum, saya datang hari ini untuk memenuhi permintaan KPK, kata Hasto saat tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Baca Juga: Rita Widyasari Berpuas Diri Diperiksa dan Kasus TPPU, KPK Sita Ratusan Kendaraan dan Mata Uang Asing.
Dari pantauan, Hasto didampingi pengacaranya, antara lain Patra Zen dan Ronny Talapessy.
Hasto juga didampingi rekannya, Bonnie Triyana.
Baca juga: Lapor ke KPK, Khofifah: Sama seperti Enam Tahun Lalu
“Saya dipanggil sebagai saksi. Jadi mohon bersabar, nanti saya akan berikan keterangan pers selengkapnya,” kata Hasto.
Seperti diketahui, Harun Masiku merupakan DPO KPK sejak 17 Januari 2020. Harun diduga korupsi PNS terkait pengangkatan anggota DPR RI terpilih 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam kasus ini, KPK juga menerjunkan banyak pihak, termasuk mantan anggota KPU Wahyu Setiawan. Sementara itu, ada kader PDI Perjuangan Agustiani Tio Fridelina yang divonis empat tahun penjara karena keterlibatannya dalam menerima suap.
Wahyu dan Agustiani terbukti menerima suap sebesar SGD 19 ribu dan SGD 38.350 atau total Rp 600 juta dari Harun Masiku. Tujuan penerimaan uang tersebut adalah agar Wahyu bisa mengupayakan agar KPU menyetujui Permohonan Penggantian Sementara (PAW). (tan/jpnn)
Baca artikel lainnya… KPK pindah ke Kaltim, puluhan mobil disita dari rumah operator tambang kata Amin
