Pemda Jateng Puji Keberhasilan Program Women Ecosystem Catalyst, Pelaku UMKM Sangat Terbantu

saranginews.com, SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno menggalakkan pemberdayaan perempuan melalui berbagai kegiatan usaha.

Menurutnya, potensi perempuan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya sangat tinggi.

BACA: Pemda Kalbar di Mbiz dukung penerapan pemasaran digital UMKM dan OPD

 “Lebih dari 60 persen pengusaha UMKM adalah perempuan. Hal ini menunjukkan perempuan memiliki semangat, fleksibilitas, dan semangat yang unik,” kata Sumarno disela-sela acara Final Day dan Malam Penghargaan Women Ecosystem Catalyst (WEC) di Pembukaan Restoran Semarang . . , minggu lalu.

WEC merupakan program yang digagas oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung Sampoerna Sustainability Program for Indonesia (SUI) bersama Asosiasi Imajinasi Penaja Mula dan Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Sampoerna dan INOTEK Luncurkan Program UMKM untuk Indonesia 2024

Sumarno mengatakan Pemprov Jateng akan terus berupaya mendukung UMKM agar bisa terus berkembang.

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan pameran, program pelatihan dan kegiatan lainnya yang bekerja sama dengan Bank Indonesia, Sampoerna dan pihak terkait.

Baca juga: Kemitraan Solusiku dan Bank Sahabat Sampoerna dorong investasi Indonesia.

Saat ini, ia juga bersyukur dengan adanya program WEC. Program ini dinilai bermanfaat dalam mendidik perempuan pengusaha tentang menciptakan produk berkualitas, mengelola keuangan usaha, branding, memperluas jaringan pemasaran, dan banyak lagi.

“Hasil dari proyek ini dapat membangun lingkungan bisnis yang baik. Nantinya teman-teman juga akan terhubung dengan para pengusaha sukses,” ujarnya.

 Menurut Sumarno, selain sebagai upaya untuk merintis UMKM, program WEC juga merupakan bagian dari pengurangan pengangguran.

“Ini acara yang istimewa,” kata Sumarno.

Staf Ahli Bidang Keterkaitan, Pengembangan Lapangan Kerja dan Sumber Daya Alam Kementerian Perekonomian, Organisasi Kementerian Perekonomian Indonesia, Musdhalifah Machmud juga mengapresiasi program tersebut.

Musdhalifah mengatakan kepada para peserta bahwa “Kami akan menjadi pemimpin dalam perekonomian negara.”

 Ia mengaku baru pertama kali melihat pelatihan kewirausahaan Pemprov Jateng di Sampoerna.

 “Kami yakin ini bisa kita capai dengan pembina yang baik. Saya yakin prestasinya akan sangat bagus. Acaranya tenang dan memuaskan,” imbuhnya.

Menurutnya, negara masih membutuhkan lebih banyak wirausaha. Oleh karena itu, disarankan agar program ini dapat diperluas ke wilayah yang lebih luas.

“Bila diperlukan, program ini akan kami kembangkan di banyak tempat agar banyak kesempatan bagi anak-anak kita untuk memperoleh ilmu-ilmu yang bermanfaat,” kata Musdhalifah.

Direktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ageng Arum Sari menambahkan, ada peluang bisnis untuk berkolaborasi dengan peneliti BRIN.

“Kita juga ada proses investasi start-up. Kita bisa mendorong perempuan di sini untuk berkolaborasi dengan peneliti dari BRIN sehingga bisa dipaparkan hasil penelitian ilmiahnya,” jelasnya.

Dijelaskannya, BRIN memiliki rencana finansial untuk startup dengan keuntungan Rp300 juta per tahun dan masa operasi maksimal 2 tahun.

Ajeng menambahkan, “Kita punya lebih dari 10 ribu peneliti, jangan khawatir kalau tidak ada peneliti di bidang pangan, teknologi, bidang apa pun akan tersedia.” (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *