Selamat, Anak Usaha Pertamina Raih Sertifikasi AEO dari DJBC

saranginews.com, Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah mendapatkan sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea & Cukai (DJBC).

AEO atau Certified Economic Operator adalah operator ekonomi yang diakui oleh DJBC yang mendapat perlakuan kepabeanan khusus.

Baca juga: RDP Komisi VII: Produksi migas Pertamina kian meningkat

AEO merupakan implementasi SAFE Framework of Standards to Secure and Facilitate Global Trade (SAFE FoS) yang diprakarsai oleh World Customs Organization (WCO) bersama anggotanya, termasuk Indonesia.

“Sertifikat AEO ini merupakan salah satu anugerah pemerintah yang diberikan kepada KPI oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang mempunyai misi menjaga ketahanan energi di Indonesia,” kata Taufik Adityavarman, Direktur Utama KPI.

Baca juga: Bagus sekali! Produksi minyak Pertamina diperkirakan meningkat 10 persen pada tahun 2023

Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung kelancaran fungsi KPI, khususnya dalam pengelolaan aliran minyak.

“Kelancaran rantai pasokan impor minyak mentah, bahan substitusi proyek, dan ekspor produk olahan berdampak besar terhadap keamanan pasokan kebutuhan energi nasional,” kata Tawfiq.

Baca juga: Pertamina Hulu Energy kembali meraih kesuksesan internasional di INTARG 2024

Tawfiq menjelaskan, proses perolehan sertifikat tersebut melalui berbagai prosedur. Seluruh proses memakan waktu sekitar 8 bulan.

KPI mendapat dukungan dan dukungan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

“Upaya KPI untuk menjaga kredibilitas dan nilai perusahaan melalui keikutsertaan dalam sertifikasi AEO telah melalui serangkaian proses sertifikasi yang transparan dan dapat dilacak.” ,” jelas Tawfiq.

Sertifikat AEO yang diperoleh KPI merupakan yang pertama kali diterima anak usaha BUMN.

Selain itu juga merupakan subholding pertama di lingkungan subholding pertama milik Pertamina Group.

Diakui Tawfiq, kelangsungan operasional KPI juga sangat bergantung pada dukungan pemangku kepentingan, termasuk bea dan cukai.

“Penting untuk membangun kemitraan yang kuat antara KPI dan Bea Cukai. Oleh karena itu, Program Kemitraan Operator Perekonomian Resmi menjadi rekomendasi penting bagi KPI untuk mendukung KPI, melalui serangkaian pertanyaan dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.” negara dan membawa masyarakat,” kata Taufiq (jpnn).

Baca cerita lainnya… Jelang Idul Adha, Pertamina Perluas Patra Naya dengan 11,4 Juta Tabung LPG 3Kg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *