Israel Masuk Daftar Hitam PBB Gegara Aksi Brutal di Gaza

saranginews.com, Jenewa – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan telah memasukkan Israel ke daftar hitam negara dan organisasi yang menempatkan anak-anak di zona konflik.

Guterres mengaku telah memberi tahu kepala keamanan Israel di AS, Mayor Jenderal Hidai Zilberman, mengenai keputusan tersebut.

Baca juga: Aduh, Nicolas Saputra Terancam Dicopot Karena Diduga Pro-Israel

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa semua upaya Israel untuk mencegah Guterres memasukkan Israel ke dalam daftar hitam telah gagal. Saluran televisi Israel 13 juga memberitakan hal ini.

Oleh karena itu, nama Israel akan masuk dalam daftar hitam yang akan disampaikan pekan depan sebagai laporan kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang akan membahas laporan tersebut pada 26 Juni mendatang.

Baca selengkapnya: Rwanda setuju dengan posisi Indonesia dalam konflik Israel-Palestina

Bulan lalu, Yedioth Ahronoth dan saluran online-nya, Ynet, menyatakan keprihatinannya mengenai migrasi, menyusul beberapa komentar negatif yang dibuat oleh Guterres tentang Israel.

Melaporkan berita tersebut, sumber tersebut mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB tidak menyukai Israel dan tidak dapat dipengaruhi.

BACA LEBIH BANYAK: Joe Biden mendesak rekan-rekannya untuk menjatuhkan sanksi kepada para menteri Israel

Israel khawatir daftar hitam yang memasukkan negaranya akan berdampak pada embargo senjata.

Harian Israel juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab masuknya daftar hitam tersebut adalah rusaknya reputasi Israel ketika dunia internasional merespons pemberitaan tersebut dan mengatakannya melalui PBB.

Awalnya, organisasi yang terdaftar antara lain Afghanistan, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, dan Suriah serta organisasi teroris seperti Al Qaeda, ISIS, Al Shabaab, dan Boko Haram.

Laporan yang ditulis oleh Perwakilan Khusus PBB untuk Anak-anak dan Konflik, Virginia Gamba, akan merangkum peristiwa tahun 2023, termasuk peningkatan kematian anak akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Data dalam laporan ini berasal dari informasi yang diperoleh dari kantor dan ibu kota PBB. Menambahkan sumber daya ke laporan akan menampilkan informasi rinci untuk sumber daya tersebut.

Oleh karena itu, Utusan Khusus PBB akan menyiapkan laporan mengenai Israel yang akan disampaikannya kepada Dewan Keamanan PBB.

Namun, pasal tersebut tidak secara spesifik menyebut Israel atau tentara Israel, melainkan hanya ‘pasukan keamanan Israel’.

Laporan pencatatan Israel yang diperoleh beberapa bulan lalu menyebutkan sejumlah pelanggaran yang dilakukan di Jalur Gaza, seperti penggunaan bom di wilayah sipil, upaya untuk menggunakan anak-anak sebagai saksi perang, dan eksploitasi anak-anak sebagai tameng manusia.

Serangan Israel di Jalur Gaza belum berhenti sejak 7 Oktober 2023, mengakibatkan 36.654 warga Palestina tewas dan 83.309 lainnya luka-luka, termasuk 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita.

Namun jumlah ini mungkin akan bertambah karena ribuan korban lainnya masih berada di bawah reruntuhan rumah mereka dan tidak bisa keluar karena takut akan serangan Israel. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *