Sebanyak 375 Keluarga di Karawang Terpaksa Direlokasi

saranginews.com – KARAWANG – Pemerintah Daerah Karawang mengambil kebijakan merelokasi 250 kepala keluarga yang tinggal di wilayah pesisir utara.

Langkah ini diambil setelah warga terkena keringat dan perlu segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

BACA JUGA: Gembira Transfer PPPK ke SD, Kata CEO Nunuk

“Pemkab Karawang memutuskan untuk merelokasi warga yang terdampak erosi. Kami sedang membangun rumah layak huni bagi para korban,” kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Jumat (7/6).

Ia mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Perumahan dan Perumahan Rakyat Karawang, ada 250 KK di Kecamatan Cibuaya yang terkena dampaknya.

BACA JUGA: Galodo Sumbar: 67 orang tewas, 20 warga hilang

Menurut Pemerintah Kota Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, erosi sudah terjadi di kawasan tersebut sejak tahun 1990-an.

Hingga saat ini, erosi masih terus terjadi dan semakin parah hingga menghancurkan ratusan bangunan tempat tinggal.

BACA JUGA: Kapolres Barelang: Relokasi PSN Rempang Eco City berjalan baik

Akibatnya, warga terpaksa mendekati rumah keluarga atau kerabatnya yang jauh dari ombak.

Tak banyak yang bisa dilakukan warga untuk melindungi rumahnya dari kuatnya gelombang dan badai di pesisir utara Karawang.

Mereka mencoba membuat “plester” hanya dengan menggunakan bahan-bahan sementara, seperti menyimpan karung berisi pasir di pinggir pantai, memasang bambu dan sebagainya.

Namun upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil karena erosi dan gelombang tinggi masih masuk ke kawasan ini.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat, Karawang memiliki luas pesisir pantai sepanjang 84,23 kilometer.

Pantai ini membentang di wilayah Karawang sepanjang pantai utara Bekasi dan Subang.

Pada tahun 2020, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang melaporkan erosi sepanjang 34.626 kilometer terjadi di pesisir pantai Karawang bagian utara yang tersebar di beberapa kabupaten.

Lokasi abrasi terparah berada di Kota Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Karawang berupaya melakukan pemukiman kembali agar masyarakat pesisir pantai utara tidak selalu terkena ancaman erosi.

Upaya ini terlaksana berkat bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sebanyak 250 rumah layak huni dibangun Pemda Karawang bersama pemerintah pusat mulai tahun 2020.

Ratusan rumah hunian dibangun di atas lahan sekitar 3 hektare di sekitar Kecamatan Cibuaya.

Presiden mengatakan, rumah yang bisa mereka tempati secara bertahap akan diserahkan kepada warga terdampak.

Pada tahun 2024-2025, kata dia, tujuannya membangun 104 rumah layak huni bagi para korban. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL BERIKUTNYA… Ada gempa di Bandung Barat, berikut dampaknya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *