saranginews.com – Persib Bandung terpukul dengan pemecatan Direktur Olahraga dan Honorer (PBB) PT Persib Bandung Teddy Tjahjono. Isu ini muncul setelah Pangeran Biru menjuarai turnamen 2024.
Tanda pengunduran diri Teddy Tjahjono pertama kali muncul dalam postingan di media sosial.
BACA JUGA: Dedi Kusnandar Telat Bawa Persib Juara, Didedikasikan Untuk Almarhum Ayahnya.
Teddy menunjukkan imejnya dengan trofi Persib yang diraihnya pada tahun 2014, Piala Indonesia 2015, dan terakhir Piala 2024.
Dalam postingannya ia menulis bahwa gelar juara liga divisi satu tersebut merupakan gelar terakhir yang ia berikan kepada Persib Bandung.
BACA JUGA: Kisah Bojan Hodak di Persib Bandung, Kehadiran dan Bungkamnya Keraguan
Pengorbanan terakhir hatur noh (terima kasih), tulis Teddy di Instagram miliknya.
Akhirnya kabar penyerahan Teddy pun tersebar ke Bobotoh – nama Persib -.
BACA JUGA: Piala Liga Champions 1 Dipajang di Persib Store, Bobotoh Bisa Belanja Sambil Berfoto
Public Relations Officer (VPC) Viking Persib Hendri Ibro mengaku mengetahui hal itu beberapa bulan lalu.
Ibro, Jumat (6/7/2024), mengatakan, “Saya dengar kabar itu karena setelah akhir pekan dia mulai sibuk. Seandainya saya mendengar kabar Pak Teddy dalam beberapa bulan terakhir, setelah akhir pekan ini akan berhenti.” .
Meski pertanyaan tersebut berasal dari pihak klub sepak bola atau Teddy Tjahjono sendiri belum mengonfirmasinya, namun Ibro mengapresiasi apa yang dilakukan Teddy semasa menjadi salah satu manajer senior Persib.
“Klub Persib Viking menilai beberapa keputusan yang diambil Pak Teddy adalah keputusan yang baik, oleh karena itu baik untuk klub dan suporternya. Namun, masih banyak keputusan yang menurut saya belum bisa diterima oleh suporter hingga saat ini,” ujarnya.
“Iya iya, Viking Persib Club mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Teddy, kami tidak buta. Kami benar, kami mengapresiasi keputusan Pak Teddy soal klub, soal suporter, dan kami mohon maaf jika ada reaksi atau keberatan dari pihak pembantu” .
Ibro yakin penerus Teddy bisa berkomunikasi baik dengan Bobotoh. Menurutnya, naik turunnya antara manajemen dan donatur akan selalu menjadi hal yang lumrah.
“Mereka yang tidak disetujui akan mengalami perubahan dan perubahan akan dapat berkomunikasi dengan kami dengan lebih baik.”
“Selalu ada pro dan kontra dalam suatu keputusan, tidak mungkin suatu keputusan menyenangkan semua orang. Intinya berterima kasih kepada Pak Teddy,” ujarnya.
Teddy sendiri sempat menjawab soal submission di Persib. Hal itu muncul dalam podcast bersama Budi Dalton pada Senin (3/5/2024).
“Dalam sepak bola, setiap kali ada jendela transfer adalah hal yang lumrah. Oleh karena itu, kita mungkin harus menunggu jendela transfer dibuka dan ditutup sebelum kita mengetahui perubahannya. Tunggu hingga jendela transfer dibuka terlebih dahulu”. Teddy.
Sementara saat dikonfirmasi awak media, Teddy masih berusaha memberikan penjelasan gamblang. Anda diminta menunggu hingga jendela transfer dimulai.
Sosok Teddy Tjahjono sendiri sudah tidak asing lagi dengan manajemen Persib Bandung. Dia mendedikasikan dirinya untuk grup ini selama sekitar 10 tahun sebagai salah satu manajer senior.
Karena posisinya, Teddy kerap menjadi sasaran Bobotoh ketika ada keputusan atau kebijakan kontroversial.
Tagar #TeddyOut menjadi populer di media sosial dan spanduk yang dibawa suporter ke stadion saat Persib bermain.
Salah satunya ketika Pengurus Persib memutuskan menggunakan sistem pembelian tiket pertandingan. Kebijakan ini diterima dan didukung oleh para pendukungnya. (mcr27/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini: