Pentingnya Diagnosis Asma Secara Dini pada Anak Prasekolah, Orang Tua Wajib Tahu

saranginews.com, Jakarta – Perusahaan farmasi AstraZeneca mendorong para orang tua untuk melakukan diagnosis dini asma pada anak prasekolah.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesehatan paru-paru masyarakat.

Baca juga: Jangan Remehkan Pentingnya Asma pada Anak

Dalam rangka Hari Asma Sedunia 2024, AstraZeneca meluncurkan Breathlega.id, sebuah website yang memuat berbagai informasi mengenai gejala dan pengobatan asma pada anak.

Asra Erkomai, Presiden AstraZeneca Indonesia, mengatakan kesejahteraan anak menjadi fokus mereka dalam memerangi asma.

Baca juga: Rumah Lembab Sebabkan Asma pada Anak

“Kami berkomitmen untuk memberikan penanganan dan pengobatan asma yang efektif agar anak dapat menjalani kualitas hidup setinggi mungkin. Termasuk memberikan edukasi kepada orang tua,” kata Esra Erkomay dalam keterangannya, Jumat (6/7).

Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia, tahun ini dengan mengusung tema Empowering Asthma Education, AstraZeneca Indonesia berkolaborasi dengan PrimaKu, mitra resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), melakukan pemberdayaan kepada orang tua dengan mengajarkan “Mengenal Prediktor Asma pada Anak Usia Dini” ”.

Baca juga: Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca menyerukan pentingnya skrining dini kanker paru-paru

Harapannya, para orang tua memahami kapan harus mencari pertolongan medis untuk anaknya, kata Israa.

Dalam talkshow edukasi, Direktur Medis AstraZeneca Indonesia, Dr. Vidi menjelaskan, deteksi dini berperan penting dalam mengurangi dampak asma, terutama pada anak usia prasekolah.

“Dengan secara proaktif mengatasi berbagai tantangan terkait asma pada kelompok usia ini, orang tua dan penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi dan menangani gejala asma sedini mungkin,” jelas Fidi.

Hori Satrio, Head of Corporate Affairs AstraZeneca di Indonesia, mengatakan pihaknya meluncurkan serangkaian inisiatif pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua terhadap tanda dan gejala asma pada anak prasekolah.

Upaya ini mencakup kampanye informasi online dan kolaborasi dengan pakar kesehatan untuk memfasilitasi deteksi dan intervensi dini.

“Dengan berfokus pada deteksi dini, kami bertujuan untuk mendorong pendekatan proaktif dalam menangani asma pada anak-anak prasekolah, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil kesehatan dan kualitas hidup,” kata Hori.

Dr Madeleine Ramadani Jasin Spa (K), Kepala Departemen Pernapasan dan Pernafasan Inggris IDAI DKI Jakarta, menjelaskan, selain riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, ada pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosis asma pada anak.

Salah satu alat tersebut adalah alat Pediatric Asthma Risk Assessment (PARS). Penelitian menunjukkan bahwa PARS adalah alat prediksi yang sederhana, efektif dan personal untuk menilai risiko asma pada anak. (Glo/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *