Ketua MPR Dorong Generasi Muda Berpikir Kreatif dan Bersikap Kritis

saranginews.com, JAKARTA – Ketua Kongres Rakyat Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengimbau generasi baru harus kritis, sabar, konsisten, berpikiran terbuka, serta memiliki kreativitas dan imajinasi yang kuat.

Agar generasi baru dapat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi, tidak ketinggalan dalam persaingan global yang berkembang pesat.

BACA SEMUA: Bamsoet dukung pelatihan guru setelah lolos berbagai tes pendidikan

“Banyak orang yang baru melihat saya saat ini, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa perjuangan untuk mencapai posisi saya saat ini tidaklah mudah. ​​Harus bersabar, konsisten dan mau berpikir mendalam dan menatap ke depan,” ujar Bamsoet Atta Halilintar dan Atta Halilintar pada Penggerebekan Rumah, Ketua MPR RI, di kediaman pribadinya, Jakarta, Kamis (6/6).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu memaparkan kesuksesan karir politiknya, Anggota Tetap DPRK, Sekretaris Cabang Partai Golkar, Ketua Komisi III, Ketua DPRK, dan Ketua Umum. MPR, tidak dapat dipisahkan. gagalkan dia.

BACA JUGA: Bertemu Sidarto Danusubroto, Bamsoet Terima Masukan Uji Pasal 33 UUD 1945

Bagian normal dari proses kegagalan Bamsoet.

“Sebelum saya terpilih di Senayan, saya empat kali gagal mengikuti pemilu legislatif. Baru pada periode kelima saya bisa terpilih menjadi anggota DPRK. Mulai dari Pemilu 1992 hingga pemilu ke-18. , Pemilu 1997 Nomor 8, Pemilu 1999 Nomor 4, dan Pemilu 2004 seri 2 gagal. Ya, pada pemilu 2009, saya menjadi anggota DRC dari daerah pemilihan Jawa Tengah, kata Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut MPR Siap Amandemen UUD 1945

Ketua Dewan Pertimbangan SOKSI Depinas (Himpunan Pendiri Partai Golkar) mengajak generasi muda memanfaatkan bonus rakyat.

Saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki tahap bonus manusia. Demografinya didominasi oleh masyarakat usia produktif, sebagian besar adalah generasi muda.

Bonus demokrasi akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Indonesia memiliki perkiraan populasi antara 285 juta dan 300 juta.

Sekitar 70 persen dari jumlah tersebut atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa berada pada kelompok usia reproduksi.

“Ada negara yang tidak bisa memanfaatkan bonus demografi, Brazil dan Afrika Selatan karena masalah serius di pemerintahan, mendorong generasi mudanya untuk berkreasi. Untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu Korea Selatan dan China, bangsa Indonesia bisa” manfaatkan bonus demografi dengan melahirkan generasi muda yang mampu melakukan hal-hal baru untuk berkembangnya generasi muda yang terampil dan seharusnya,” pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Temui Jalalal Mirzayev, Bamset promosikan kerja sama bilateral

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *