saranginews.com – JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengimbau masyarakat mewaspadai perekrutan teroris melalui media sosial.
Menurut Wakil Kepala I BNPT Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Roedy Widodo, hal ini penting diketahui masyarakat mengingat tingginya penggunaan media sosial di kalangan anak muda.
BACA LEBIH LANJUT: BNPT: Keterlibatan perempuan dan anak dalam terorisme merupakan tantangan bagi pemerintahan baru
“Cara kelompok ini merekrut masyarakat tidak lagi secara tatap muka seperti dulu, melainkan sudah menggunakan teknologi digital atau internet dengan menggunakan jejaring sosial seperti WhatsApp, Telegram dan lain-lain,” kata Roedy dalam konferensi “Bersama Menghitung Radikalisme Menuju Maju”. Indonesia’ di Jakarta Selatan, Rabu (5/6).
Dalam siaran pers yang diterima Kamis, Roedy mengatakan penggunaan (media sosial) untuk menyebarkan ide-ide teroris mendorong terciptanya kelompok masyarakat yang dianggap rentan terhadap paparan.
BACA SELENGKAPNYA: Program Deradikalisasi BNPT Digalang Delegasi Selandia Baru
Salah satu kelompok sosial yang dianggap sasaran empuk pelaku kejahatan adalah generasi muda, anak-anak, dan perempuan.
Mereka dinilai mudah terekspos karena terbatasnya pemahaman konsep transendental sehingga mudah terpicu.
BACA LEBIH LANJUT: BNPT terlibat dalam penilaian proyek dan keterlibatan masyarakat di PLTDG Bali
Selain itu, terlihat juga grup ini lebih sering menggunakan media sosial.
Roedy juga mencatat, akses terhadap terorisme melalui penggunaan film juga dimiliki oleh masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di beberapa instansi, termasuk Polri.
Oleh karena itu, kata Roedy, penting untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya kekerasan kepada seluruh masyarakat.
Penguatan pemahaman tersebut dapat dilakukan oleh tim BNPT, Polri dan ASN melalui sosialisasi kepada masyarakat.
Penyuluhan ini bisa dimulai dari sekolah hingga lembaga pendidikan agar siswa lebih memahami anti radikalisme sejak dini.
Dengan begitu, perlindungan masyarakat terhadap pemahaman anti radikalisme akan semakin meningkat sehingga tidak mudah menghadapi terorisme. (Antara/jpnn)
BACA SELENGKAPNYA… BNPT telah menerbitkan sertifikat pemenuhan standar keselamatan minimum bagi 18 manajer produk utama