saranginews.com – BANDUNG – Direktur Anggy Umbara diperiksa penyidik Badan Reserse Umum Polda Jabar hingga dini hari dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Anggy diselidiki sebagai orang yang menyutradarai film “Vina: Before 7 Days”. Selain Anggy, produser film Dheeraj Kalwani juga diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Jabar.
BACA JUGA: Polda Jabar Buka Hotline Kasus Vina Cirebon
Anggy mengatakan, proses pemeriksaannya memakan waktu cukup lama. Ia mengaku telah ditanyai sekitar 30 pertanyaan.
Intinya mereka ingin tahu dari mana kami mendapat cerita, dari versi mana, semua detail filmnya. Ya, kami sudah cerita semuanya, kata Anggy, Jumat (7/6).
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Komnas HAM Minta Keterangan 27 Orang
Anggy menjelaskan, awalnya ia tertarik menggarap film Vina karena mendapat tawaran dari produser dan ia juga melihat sisi supranaturalnya.
Menurutnya, sebagai sutradara, hal-hal seperti supranatural merupakan sesuatu yang menarik dan memiliki daya jual.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Vina, Pengacara Pegi Mengaku ke Kapolri
Karena itulah dia menilai kasus Vina layak untuk difilmkan.
“Pada dasarnya, produser bertanya kepada saya: Akan seperti apa kasus ini jika difilmkan? Saya bilang sangat menarik karena ada sisi supranatural di dalamnya. “Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan banyak pesan yang bisa diambil dari sini,” jelasnya.
Selain itu, produser juga telah mendapat izin untuk membuat film tersebut dan masih melanjutkan pengembangan dan pengambilan gambar.
Anggy menjelaskan, film ini bercerita tentang tujuh hari sebelum dan sesudah pembunuhan Vina.
Anggy pun menegaskan, dirinya belum melakukan proses hukum.
“Jadi kami menceritakan kepada mereka semua yang terjadi di keluarga selama tujuh hari. “Kami bahkan belum membahas masalah ini,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya ingin mengetahui apa yang terjadi pada keluarga korban dengan mengangkat isu nilai-nilai kekeluargaan.
Anggy pun mengaku tak menyangka film Vina akan viral dan menimbulkan sensasi.
“Biasanya kami membuat film tanpa ekspektasi. “Kalau meledak alhamdulillah harus diperhitungkan, tapi alhamdulillah banyak manfaatnya,” jelasnya.
Anggy pun berharap kasus tersebut bisa cepat terselesaikan dan mendapat titik terang. “Mudah-mudahan iya, semoga membantu,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
