saranginews.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan puluhan tersangka baru menyusul penyidikan kasus korupsi di Divisi Kereta Api (DJKA) di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Keduanya yang terlibat adalah perusahaan atau bisnis.
Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu, 6 Mei mengatakan, “KPK telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka, antara lain 10 lebih anggota ASN di Kementerian Perhubungan, dua perusahaan, dan satu orang I,” ujarnya.
BACA JUGA: KPK memanggil Direktur Eksekutif dan Direktur Humas Hutama Karya untuk mengusut kasus korupsi jalan tol.
Berdasarkan informasi yang diterima, ada 14 tersangka dalam kasus pidana ini.
Kedua perusahaan yang terlibat disebut-sebut adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KA Properti Manajemen atau KAI Properti, anak perusahaan PT Istana Putra Agung (IPA).
BACA JUGA: KPK Dalami 7 Tempat Terkait Korupsi di PGN
Tersangka baru tersebut berasal dari beberapa proyek perkeretaapian di Balai Teknik Perkeretaapian (BTP). Di antaranya BTP Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. PT Istana Putra Agung (IPA) didakwa korupsi di proyek BTP Semarang dan KAI Properti di proyek BTP Jakarta.
Ali menambahkan, pihaknya akan segera mengumumkan kepada publik struktur kasus dan tersangkanya. Perlu diketahui, tim penyidik KPK tengah mengumpulkan dan memastikan bukti-bukti.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Gubernur Papua Disidik, KPK Selidiki Direktur RGD Airlines Indonesia
Namanya akan kami keluarkan setelah melalui proses penyidikan, pengumpulan bukti-bukti dan syarat-syarat lainnya, kata Ali.
Pada 11 April 2023, komisi antirasuah mengetahui kasus ini. KPK telah memanggil 10 orang tersangka yang terlibat korupsi terkait proyek pembangunan rel kereta api Jawa, Sumatera, dan Sulawesi OTT. Pada tahun ajaran 2021-2022. Proyek ini adalah:
1. Proyek Pembangunan Jalur Ganda Balapan-Cadipiro-Callioso.
2. Proyek Pembangunan Kereta Api Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Empat proyek pembangunan kereta api dan dua proyek monitoring di Lampegan Cianjur, Jawa Barat.
4. Proyek Peningkatan Lintas Batas Jawa-Sumatera.
Dari 10 orang tersebut, empat orang diduga sebagai pemodal, antara lain Direktur PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto (DIN), Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat (MUH), dan hingga Februari lalu Direktur PT KA Properti. Properti. 2023 Yoseph Ibrahim (YOS) dan VP PT KA Property Management Parjono (PAR).
Sedangkan enam tersangka penerima suap lainnya adalah Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO), Direktur Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Sumarjaya, dan Direktur Pemenuhan Janji (PPK) BTP Jawa Tengah. ), PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi (AFF), PPK Pemeliharaan Prasarana Kereta Api Fadliansyah (FAD) dan BTP PPK Syntho Pirjani Hutabarat (SYN) Jawa Barat.
Sebelumnya, KPK mengumumkan dua tersangka baru pada 22 Januari 2024. Kedua tersangka tersebut adalah Yofi Okatrisza, ASN Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Medi Yanto Sipahutar, mantan penyidik Biro Penyidikan Tinggi (BPK). (Tan/Jepang)
Baca artikel lainnya… Mau tahu harga mobil mewah SYL untuk anak yang ditangkap KPK? jangan kaget