saranginews.com, BANYUWANGI – TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Satgas Reaksi Cepat Armada II Lanal Banyuwangi (SFQR) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster transparan (BBL) sebanyak 9.244 ekor. Tersangka ditangkap. Minggu (6/2) di kawasan Grajagan Banyuwangi, Jawa Timur.
Anggota satgas menangkap tersangka penyerang saat mengamati aktivitas mencurigakan di rumah warga di Grajagan.
BACA JUGA: Bea Cukai dan TNI AL Hentikan Penyelundupan Baju dan Sepatu Bekas di Perairan Nunukan.
Apalagi, Banyuwangi ditangkap setelah dipastikan ada benih lobster yang akan diselundupkan ke luar daerah.
Satgas pun cepat mengambil tindakan preventif, termasuk menyergap terduga penyerang sebelum meninggalkan kawasan Banyuwangi.
BACA JUGA: TNI Angkatan Laut Cegat Penyelundupan 50 Kantong Mesin Press Bola Malaysia di Perairan Nunukan.
Akhirnya dua tersangka berinisial HS (46 tahun) dan MS (63 tahun) yang membawa barang bukti 9.244 ekor benih lobster pasir dalam 46 kantong plastik dengan menggunakan mobil sedan berwarna hitam berhasil ditangkap.
Tersangka H.S. dan M.S. merupakan kurir yang bertanggung jawab atas penyerahan barang kepada seseorang berinisial D.O.
BACA JUGA: Warga Tarakan Barat ditangkap TNI AL usai mencoba menyelundupkan 142 gram sabu-sabu dari Malaysia
Bahkan, ada upaya untuk menarik product beneficiaries (IR). Namun IR tidak muncul sehingga HS dan MS diduga sebagai pelaku dan barang bukti langsung diteruskan ke Mako Lanal Banyuwangi untuk ditindaklanjuti.
Letkol Laut Danlanal Banyuwangi (P) Hafidz dalam jumpa pers, Senin (6/3) mengatakan, salah satu tugas satgas adalah memantau seluruh aktivitas penangkapan benih lobster di wilayah operasional Lanal Banyuwangi, khususnya di perairannya. . Puger Jember dari wilayah selatan antara lain Grajagan, Rajegwesi dan Panther.
Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil benih lobster.
Dalam berbagai kesempatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali meneruskan seluruh informasi yang diterima kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan respon cepat khususnya dalam kasus pelanggaran penyelundupan BBL ilegal di wilayah perairan Indonesia (jum/jpnn).
