Sambangi ITS Surabaya, Dirut BPJS Kesehatan Pamer Inovasi Digital Program JKN

saranginews.com, SURABAYA – Kepala BPJS Kesehatan Gufron Mukti mengunjungi Balai Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada Senin (6/3).

Dalam kunjungan tersebut dibahas mengenai pesatnya perkembangan pelayanan sistem jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dihubungkan dengan inovasi penggunaan teknologi.

BACA JUGA: Inilah Segudang Manfaat Sistem KRIS BPJS Kesehatan

Goufron mengatakan, program JKN telah menerapkan berbagai inovasi menggunakan teknologi untuk memudahkan peserta mengakses layanan kesehatan.

“Layanan Software JKN kini telah meluncurkan inovasi online untuk memudahkan kerja peserta JKN guna meningkatkan kualitas pelayanan yang mengedepankan pelayanan sederhana, cepat, berkeadilan dan tidak diskriminatif,” kata Goufron.

BACA JUGA: Jelajahi Kekuatan Perjalanan JKN, Direktur BPJS Kesehatan Terbitkan Buku

Dijelaskannya, antrean pertama di Puskesmas bisa sampai 6 jam. Namun dengan bantuan sistem online, waktu tunggu bisa berkurang menjadi hanya 2,5 jam.

Akses online tersedia melalui aplikasi seluler JKN yang sangat fungsional.

BACA JUGA: Ivanhoe NasDem: Tidak boleh ada diskriminasi terhadap anggota BPJS

Goufron menambahkan, pemeriksaan riwayat kesehatan peserta JKN dapat dilakukan melalui mobile app JKN, situs resmi BPJS kesehatan, atau di Pusat Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Tes tersebut dapat mendeteksi 14 penyakit, antara lain diabetes, hipertensi, penyakit jantung iskemik, stroke, kanker serviks, kanker payudara, anemia pada remaja putri, TBC, hepatitis, penyakit paru-paru kronis, talasemia, kanker usus besar, kanker paru-paru, dan hipotiroidisme kongenital. .

“BPJS Kesehatan menyediakan Layanan Manajemen Digital langsung seperti Layanan Manajemen WhatsApp (PANDAWA) di 0818165165 dan BPJS Kesehatan Center 165. Layanan ini merupakan salah satu cara bagi anggota yang ingin mengakses layanan kesehatan dengan mudah. dan cepat,” jelas Gufron.

Direktur ITS Bambang Pramujati mengapresiasi pesatnya perkembangan program JKN.

Menurutnya, program JKN berkembang pesat dan seluruh pemangku kepentingan berperan penting dalam membangun ekosistem JKN, termasuk mahasiswa.

“Ada baiknya BPJS Kesehatan menggunakan teknologi sistem di lingkungan JKN karena saat ini semuanya serba digital dan masyarakat selalu menginginkan sesuatu yang cepat dan mudah,” kata Bambang.

Bambang juga yakin ITS mampu berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan antara BPJS Kesehatan dan ITS serta membuka peluang kerja sama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAGI… Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anies mulai mereformasi rencana BPJS kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *