Perihal Pilkada 2024, Senator Filep Minta Menko Polhukam Dengarkan Aspirasi Hak Politik Orang Asli Papua

saranginews.com, JAKARTA – Senator Papua Barat Dr. Filep Wamafma hadir di hadapan Menteri Polhukam Hadi Tjahjant, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Presiden Bawaslu Rahmad Bagja, Presiden DKPP Heddy Lugit dan Anggota KPU Idham Kholik serta Pj Gubernur Papua Muhammad. Rudalamun pada Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak 2024 di Wilayah Papua yang digelar Badan Koordinasi Polhukam di Jayapura, Rabu (29/05/2024).

Senator Philep sangat menyayangkan tidak adanya pembahasan dalam rapat koordinasi mengenai keinginan masyarakat Papua terhadap kepala negara di wilayah Papua.

TERKAIT: Anggota Densus 88 Didakwa Terkait Pemeriksaan Jampidsus, Senator Philep Ungkap 4 Upaya Penguatan Lembaga Hukum

Anggota KPU Idham Holik yang menjadi narasumber hanya membahas tentang pentingnya faktor keamanan dalam demokrasi, pentingnya pemilu pembangunan serta adanya visi dan kerja kepala daerah masa depan yang harus disusun dalam RPJMD.

Sementara itu, hak politik Orang Asli Papua (OAP) sedang ramai diperbincangkan di Papua dan telah dicapai kesepakatan antara Dewan Rakyat Papua (PPC) dan elemen lain di Papua.

BACA JUGA: Sorotan Kasus Hukum, Senator Philep Wamafma: Tidak ada virus, tidak ada keadilan

Senator Philep yang memperjuangkan pengakuan Orang Asli Papua (OAP) mengkritik Menko Polhukam.

“Saya sangat menyayangkan mengapa Menpolhukam dan jajaran KPU tidak angkat bicara mengenai keinginan OAP yang disampaikan melalui Majelis Nasional Papua (MRP). Yang perlu diketahui, Papua bukan hanya tentang keamanan, kenapa setiap tahun yang ada hanya membicarakan keamanan dalam hal pilkada. Dan bagi KPU Papua, itu seperti menutup mata terhadap kenyataan bahwa pemenuhan keinginan masyarakat Papua sama pentingnya dengan masalah keamanan, tegas Filep kepada wartawan, Senin (3/6).

UPDATE: Menjadi pembicara pada pertemuan penghubung MKKS SMA/SMK di Papua Barat, Filep Wamafma memaparkan ciri-ciri khusus pemerintahan mandiri di bidang pendidikan

Menurut Philepo, seharusnya Menko Polhukam berdasarkan kewenangannya di bidang politik sudah mengidentifikasi keinginan masyarakat Papua melalui MRP yang mengharuskan kepala daerah termasuk bupati dan wakil bupati, walikota. dan wakilnya. Walikota menjadi OAP.

“Sebenarnya secara undang-undang, Menpolhukam bisa mengajukan keberatan berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini, namun dari segi politik, Menpolhukam bisa ikut serta dengan partai politik. untuk menjawab keinginan masyarakat MRP di seluruh Papua,” kata Philep.

Selain itu, Senator Philep yang terpilih kembali untuk masa jabatan keduanya meminta Menteri Penghubung Politik, Hukum, dan Keamanan lebih memperhatikan keinginan masyarakat Papua.

Ia mengutarakan keinginan masyarakat Papua terkait pengukuhan hak politik OAP.

“Masalah keamanan menurut saya adalah akibat tidak terpenuhinya hak-hak politik OAP, termasuk hak untuk dipimpin oleh OAP sendiri pada seluruh jabatan senior pemerintahan di Papua. Menko Polhukam harus mempertimbangkannya. “Otsus menciptakan keamanan, namun jika implementasinya jauh dari keamanan politik OAP, maka hasilnya tidak ada artinya,” kata Senator Philep.

“Betapa besar anggaran dan hibah untuk masalah keamanan yang diumumkan setiap tahunnya, padahal akar permasalahannya mungkin keinginan OAP tidak sepenuhnya dipenuhi oleh MRP di seluruh Papua. Jadi, patut dipertimbangkan oleh Menko Polhukam, khususnya menjelang Pilkada 2024, pungkas Filep (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *