saranginews.com, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen aktif mendukung pemerintah dalam mencapai transisi energi, meningkatkan Kontribusi Nasional (NDC), seperti proyek Net Zero Emission (NZE), dengan mengoptimalkan potensi panas bumi . di Indonesia.
Direktur Jenderal PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN Indonesia Power sedang berupaya mengembangkan energi terbarukan (EBT), termasuk energi panas bumi.
Baca selengkapnya: PLN Indonesia Power Terima Penghargaan CSR & PDB 2024 dari Wakil Presiden
Energi bersih ini mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Pasalnya, Indonesia memiliki 40% cadangan panas bumi dunia.
Bapak Edwin menyampaikan: “Indonesia adalah negara api, diberkahi dengan sumber daya energi panas bumi yang besar. Potensi ini patut dikembangkan lebih lanjut, dijadikan sumber listrik yang ramah lingkungan.
Baca selengkapnya: PT ANTAM menjamin keaslian dan kemurnian seluruh produk emas logam mulia.
Untuk meningkatkan efisiensi energi panas bumi, PLN Indonesia Power menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Pertamina Geothermal Power.
Kerja sama ini ditandatangani dalam Perjanjian Pembangunan Bersama (JDA) pada 30 Mei Bingkai 2024 di Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Taspen Salurkan Gaji ke-13 Langsung di Tagihan
Menurut Pak Edwin, keberadaan JDA merupakan tonggak baru dalam upaya dua perusahaan energi besar dalam negeri dalam mengoptimalkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia.
Dikatakannya: Penandatanganan JDA ini akan mendorong pemanfaatan sumber daya alam yang dapat mempercepat Transformasi energi nasional, tercapainya komitmen pemerintah terhadap Kontribusi Nasional (NDC), dan target Nol Emisi di Indonesia untuk ditingkatkan.
Apakah JDA ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh keduanya pada 22 Februari 2024?
Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek produksi bersama di dua wilayah kerja panas bumi dengan memanfaatkan energi brine untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik.
Sasaran pengembangan pertama PLTP kogenerasi (pembangkit berpasangan) yang siap dikembangkan adalah PLTP Biner Ulubelu Unit dan PLTP Lahendong Biner Unit dengan potensi peningkatan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 30 MW dan 15 MW.
Ditambahkannya, “dengan memanfaatkan hasil inovasi dan kecanggihan teknologi, pemanfaatan energi panas bumi dapat ditingkatkan, sehingga respon terhadap kebutuhan listrik negara EBT terus meningkat,” (chi/jpnn).