saranginews.com, YOGYAKARTA – Tabungan perumahan pemerintah atau Tapera belakangan ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Peneliti Microeconomics Dashboard (Micdash) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Qisha Quarina pun menyoroti program tersebut.
BACA JUGA: DPR Bahas Ide Dasar Politik Taper Mulia, Minta Masyarakat Duduk Bersama
Qisha yakin Tapera akan sukses jika dilaksanakan dengan mekanisme yang baik dan transparan.
“Kebijakan tapering bisa berhasil jika ada transparansi dan mekanisme yang baik. Selain itu, perlu juga dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala,” kata Qisha, Senin (3/6).
BACA JUGA: Saleh PAN: Pastikan Tapera Untung dan Adil
Menurut dia, pemantauan dan evaluasi secara berkala penting dilakukan karena merupakan bagian dari pengelolaan dana pengguna.
Selain itu, langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyalahgunaan anggaran dan mendorong penggunaan dana yang lebih besar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (LMC).
BACA JUGA: Tolong Jangan Sudutkan Mas Kaesang Soal Keputusan MA Soal Batasan Usia Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Peneliti Midcash lainnya, Raniah Salsabila menilai program Tapera baik dalam memberikan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun, ia menyayangkan belum adanya kejelasan mengenai kuota masyarakat yang bisa mengakses program tersebut.
Menurutnya, Pemerintah harus transparan dalam seleksi peserta yang masuk dalam mekanisme kuota dan pemeringkatan tahunan.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya terhadap program Taper itu sendiri,” kata Raniah.
Selain itu, ia menyebut skema tunjangan Taper kurang transparan dan tidak memperhitungkan pekerja berpenghasilan menengah. (mcr25/jpnn) Dengar! Video pilihan editor: