saranginews.com, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperkuat pengetahuannya di bidang teknologi rantai pasok bersama Supply Chain Indonesia (SCI) melalui PT Mostrans Global Digilog (Mostran).
Diselenggarakan dalam bentuk seminar bertajuk “Supply Chain Technologies: Discovering Golden Opportunities in the Face of Global Economic Uncertainty”.
BACA JUGA: Gunakan SCI, Polisi Selidiki Pencuri Pakai Darah Nyamuk
Program ini menyoroti pentingnya teknologi informasi dalam membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi, mendorong inovasi dan membangun daya saing bisnis di era Industri 4.0.
Direktur Jenderal Mostrance Dr. Berti Argiantari percaya bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, teknologi yang dihasilkan perusahaan harus mampu mengatasi kendala yang dialami rantai pasok saat ini.
BACA JUGA: Bantu Orang Tua Memilih Makanan yang Tepat untuk Anak, Kalbe Nutritionals Hadirkan Susu dengan Harga Terjangkau
“Teknologi bukan sekedar alat, namun solusi yang mampu mengatasi tantangan nyata dalam industri logistik,” kata Dr. Berti Argiantari, dalam keterangannya, Senin (6/3).
Berti menekankan transformasi digital merupakan langkah penting dalam rantai pasok. Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas rantai pasokan, beberapa langkah harus dilakukan dalam transformasi digital.
BACA JUGA: Kalbe Farma tunjukkan komitmen dukung pemberdayaan UMKM
Pertama, proses bisnis diaktifkan oleh perangkat lunak sebagai layanan (SaaS). Kedua, pengumpulan data berbasis IoT (Internet of Things). Ketiga, otomatisasi proses dengan robotika (Robotic Process Automation).
Terakhir, penerapan kecerdasan buatan dapat membantu rantai pasokan mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
Setiyadi, CEO Supply Chain Indonesia, mengatakan gangguan tersebut disebabkan oleh ketidakpastian pada sisi pasokan, permintaan, operasional, dan lingkungan dalam rantai pasokan, termasuk berbagai konflik geopolitik yang sedang terjadi.
Penerapan kecerdasan buatan (AI) khususnya di bidang transportasi mempunyai potensi untuk ditingkatkan, misalnya optimalisasi rute dan pengiriman tepat waktu.
“Penerapan kecerdasan buatan pada gudang antara lain berpotensi meningkatkan efisiensi gudang dan meningkatkan akurasi inventaris,” jelas Setiadi.
Rantai pasokan berkembang menjadi lebih kompleks, terotomatisasi, dan berbasis data. Oleh karena itu, organisasi logistik ditantang untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi sekaligus mentransformasi operasi digital.
Beberapa kunci penting dan efektif untuk melakukan perubahan adalah rantai pasokan berbasis data untuk meningkatkan visibilitas, kelincahan, dan inovasi.
“Sejumlah aspek terkait adalah pembangkitan permintaan, menyasar ‘pasar yang belum dimanfaatkan’, eksekusi yang sempurna, dan penempatan inventaris,” tambah Fanli Tanto, direktur Google Cloud Indonesia. (bjl/jpnn)