Dukung Peningkatan Investasi, Pj Gubernur Jateng Upayakan Pengembalian Status Bandara

saranginews.com, SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana akan berupaya memiliki bandara internasional di wilayahnya, seiring dengan lingkungan investasi yang semakin dinamis.

Pasalnya, minimnya bandara internasional dapat mempengaruhi daya tarik investasi di Jawa Tengah.

BACA JUGA: Nana Sudjana Lantik Anak Buahnya Jadi Plt Administrator Banjarnegara, Sampaikan Pesan Penting

Pengusaha bahkan memprotes penurunan status Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Solo dari status internasional menjadi domestik.

Terkait hal itu, saya terus melakukan langkah-langkah agar tetap menjadi bandara internasional, kata Nana Sudjana menanggapi keinginan para pengusaha saat Business Dinner di Hotel Tentrem, Jalan Semarang, Minggu (6 Februari).

BACA JUGA: Dorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jateng gandeng pengusaha

Diakui Nana, banyak upaya yang dilakukan, mulai dari kontak langsung hingga menulis surat resmi ke Kementerian Perhubungan.

Ia juga berharap setidaknya ada satu bandara internasional di Jateng karena akan berdampak besar terhadap investasi yang masuk.

BACA JUGA: Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Peresmian Layanan Ekspres JCH Saat Ini

“Kami sedang dalam proses mempersiapkan bandara ini,” jelasnya. Kami tidak menjanjikan apa-apa tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuka setidaknya satu dari dua bandara ini (untuk penerbangan internasional).

Perwakilan pengusaha Busana Ungaran Sari Garmen Clothing Group, Cipto Santoso bersyukur jika Bandara Ahmad Yani Semarang kembali menjadi bandara internasional.

“Beberapa waktu lalu ada investor dari Amerika. Pemiliknya membawa pesawat pribadi dan ingin mendarat di bandara terdekat. Saat diminta mendarat di Jakarta lalu melanjutkan penerbangan domestik ke Semarang (pemilik) yang tidak Nggak mau, memang tidak ada niat investasi,” ujarnya.

Permasalahan ini akhirnya terselesaikan dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Akhirnya, dua perusahaan furnitur mendapat pesanan ekspor dan bisnisnya berjalan dengan baik.

“Kalau harus terbang ke Jakarta, kurang efisien ke Semarang. Kalau bisa kembali (menjadi bandara internasional), akan sangat membantu lingkungan bisnis di Jawa Tengah”.

Selain persoalan bandara internasional, pengusaha juga berharap memiliki pelabuhan internasional di Jawa Tengah. Pelabuhan ini diharapkan bisa terhubung langsung ke Eropa dan Amerika tanpa harus berpindah ke Singapura.

Perwakilan PT Always Cinta Indonesia, Adam mengaku tidak bisa mengirimkan produk sepatunya langsung ke AS melalui pelabuhan Tanjung Emas.

“Tanjung Emas hanya menyumbang sekitar 60-65% dari target ekspor kami. Untuk jarak jauh masih menggunakan Tanjung Priuk.

Adam juga mendorong perbaikan infrastruktur pendukung transportasi dan komunikasi lainnya. Misalnya infrastruktur pendukung angkutan umum seperti Trans Jateng dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menghubungkan seluruh kabupaten/kota.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan saat ini sedang dilakukan upaya untuk membangun pelabuhan internasional di Kendal. Ingat, di KEK Kendal juga ada perusahaan yang produknya diekspor dan harus langsung diangkut ke kapal.

“Sangat sulit untuk mengembangkan Tanjung Emas lagi,” ujarnya. Oleh karena itu, kami terus mendorong pesatnya pembangunan pelabuhan di Kendal.” (saranginews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *