Balas Dendam, Korea Utara Kirim 720 Balon Isi Sampah ke Wilayah Korsel

saranginews.com, Pyongyang – Korea Utara telah mengirimkan sekitar 720 lebih balon berisi sampah ke Korea Selatan dan tetap menjalin kontak dengan memasang sinyal GPS selama 5 hari berturut-turut dengan Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya telah mendeteksi sekitar 720 balon melintasi garis perbatasan militer yang memisahkan kedua Korea dan jatuh di berbagai bagian negara tersebut. 

Baca selengkapnya: Korea Utara diketahui mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.

Balon tersebut ditemukan antara pukul 08.00 hingga 13.00 waktu setempat pada hari Minggu.

“Sekitar 20 hingga 50 balon bergerak di udara setiap jam dan jatuh di Seoul, Gyeonggi, Chungcheong Utara, dan Gyeongsang Utara,” kata seorang pejabat JCS yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga: Dunia Saat Ini: Satelit Mata-mata Korea Utara Masih Beroperasi

Seorang pejabat kemudian mengatakan bahwa tidak ada lagi balon yang ditemukan setelah jam 1 siang.

Pelurunya seperti peluru sebelumnya, sampahnya bermacam-macam, seperti puntung rokok, kertas, dan kantong plastik.

Baca selengkapnya: Korea Utara mensimulasikan serangan di wilayah Korea Selatan

Korea Utara sebelumnya mengirim sekitar 260 balon berisi sampah dan kotoran ke Korea Selatan awal pekan ini setelah negara tersebut memperingatkan akan adanya pembalasan terhadap Pyongyang yang dikirim oleh aktivis Korea Selatan.

Jumlah balon tersebut sama dengan jumlah total pengamatan setiap tahun pada tahun 2016-2017.

JCS mengimbau warga untuk tidak menyentuh barang-barang tersebut dan melaporkannya ke pihak militer atau polisi terdekat.

JCS juga memperingatkan bahwa balon bisa berbahaya.

Tentara Korea Selatan mengirimkan tim untuk memulihkan puing-puing tersebut alih-alih menembak jatuh balon tersebut, karena situasinya kemungkinan besar terdapat racun yang tidak dapat dihilangkan.

Meskipun belum ada laporan mengenai korban cedera, pemerintah kota Seoul mengatakan akan mengoperasikan pusat darurat 24 jam untuk merespons berbagai fasilitas.

Korea Utara telah melacak sinyal GPS di dekat perbatasan sejak Rabu (29 Mei). Negara ini melancarkan serangan GPS di perairan dekat pulau perbatasan barat laut Korea Selatan untuk hari keempat berturut-turut pada hari Sabtu.

Korea Selatan juga menembakkan rudal balistik skala besar ke Laut Timur pada hari Kamis (30 Mei) dalam sebuah latihan yang dikatakan bertujuan untuk menunjukkan niatnya untuk melancarkan serangan pencegahan terhadap Korea Selatan. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *