77 Tahun Gerakan Pemuda Marhaenis, Emir Moeis Ajak Kader Gelorakan Semangat Marhaenisme

saranginews.com, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM), Emir Moeis mengajak para buruh untuk membangkitkan dan menumbuhkan semangat Marhaenisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, Emir menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi Marhaenis pada generasi muda, khususnya generasi Z, agar nilai-nilai tersebut tidak rusak dan berlanjut ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Emir Moeis: Gerakan Pemuda Marhaenis Bukan Badan Pengaman Pasar

“Negara Marhaen merupakan sebuah konsep yang diciptakan oleh Soekarno. Dalam perkembangannya, kata Marhaen juga merujuk pada seluruh kelompok kecil masyarakat, termasuk petani dan buruh, yang hidupnya tertindas oleh kelompok kaya dan berkuasa, yaitu kaum borjuis atau kaum borjuis. kapitalis,” katanya. , inilah perayaan HUT GPM ke-77 pada 1 Juni mendatang, bertempat di kantor Gedung Bhineka Nasionalis (GBN), Jakarta.

Marhaenisme bertujuan untuk membebaskan rakyat jelata dari penindasan dan memperjuangkan keadilan sosial bagi mereka.

Baca Juga: Hal Ini Kata Gerakan Pemuda Marhaenis Soal SE Menteri Agama

Emir Moeis mengatakan, idealisme Marhaen masih sangat relevan dengan keadaan saat ini, karena masih terdapat permasalahan seperti kesenjangan sosial dan oligarki yang mulai muncul kembali.

Emir menegaskan, tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur masih merupakan perjalanan panjang.

Baca Juga: 8 Tahun Buron, Pembunuh Vina Cirebon Tertangkap di Kawasan Ini

Oleh karena itu, ajaran dan perjuangan Marhaenisme masih sangat relevan untuk menghadapi permasalahan masa kini.

“Saat ini untuk mengembalikan semangat masyarakat, cinta tanah air dan mengamalkan nilai-nilai Panasak sebagai pribadi. Pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di kalangan generasi muda, menurut saya. Masih banyak hal yang dilanggar, terutama dalam hal demokrasi dan “keadilan sosial harus menjadi model dan kompas untuk memperbaiki apa yang salah,” kata emir.

Emir memahami situasi saat ini dimana sebagian besar generasi baru di Indonesia hanya memahami siapa Ir.Soekarno, bukan tentang ajarannya.

Oleh karena itu, untuk memahami ideologi Marxisme, menurutnya generasi muda tidak seperti generasi tua yang hanya bisa bergaul dengan sosialisme dan demokrasi. Namun, sekarang saatnya untuk lebih menekankan bahwa Marhaenisme adalah tentang memerangi kemiskinan, melawan eksploitasi dan anti-kapitalisme.

“Sekarang kekecewaan terhadap oligarki sudah dimulai, mungkin ini bisa menjadi motivasi bagi kami para Marhaenis muda bahwa hal itu sudah tidak diperlukan lagi. Namun di sisi lain, para Marhaenis muda harus berhati-hati dan waspada terhadap masalah-masalah seperti permainan atau perubahan. . undang-undang melalui MK bukan untuk kepentingan bangsa, tetapi akan menguntungkan pihak oposisi, karena jika diteruskan berbahaya dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Panasak harus bisa kritis dan berjuang bersama. “Sesuai dengan semangat aktif dan revolusioner kami,” tambah Emir.

Sejumlah tokoh hadir dalam perayaan HUT GPM tersebut, mulai dari Ketua Umum DPP GPM, Emir Moeis, dan Pengurus DPP GPM. Hadir pula pengurus GPM William M. Tutuarima dan mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad. (kanan/jpnn)

Baca artikel lainnya… Analisa Reza Indragiri mengungkap keanehan lain dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *