saranginews.com – Palembang – Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyampaikan beberapa pesan penting kepada pegawai pemerintah terkait Perjanjian Kerja Pemerintah Provinsi (PPPK) Sumsel.
Pertama, Agus Fatu mengajak PPPK menjaga iklim positif di Sumsel dengan melakukan evangelisasi demi menjaga nama baik.
Baca Juga: Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Formulir PNS dan PPPK Dianggap Aneh Ekowi: Dihormati
PPPK mengingatkan kita untuk menghapus berita bohong, ujaran kebencian, dan berita tidak relevan.
Agus Fatoni mengatakan di Palembang, “Perluas operasional pemerintahan kabupaten. Mendukung apa yang dilakukan pemerintah demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Sumsel. Dengan begitu kita bisa berada di garis depan dalam memediasi tindakan pemerintah.” Sabtu (1/6).
Baca Juga: Banyak Kenaikan Gaji Reguler PPPK di 2021 dan Rangkumannya, Ada Apa?
Kedua, Agus Fatoni berharap PPKK Pemprov Sumsel juga bekerja sebaik mungkin dan menunaikan tanggung jawabnya dengan semaksimal mungkin.
Agus mengatakan, PPPK tidak boleh menunggu perintah melainkan harus proaktif dan inovatif dalam bekerja.
Baca Juga: Update Lagi Seputar Pendaftaran CPNS & PPPK 2024 Terima Kasih!
Ketiga, PPPK harus terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
“Tingkatkan terus keterampilan dan kemampuan, tidak ada kata berhenti belajar,” imbuhnya. Ada beberapa dimensi sumber daya manusia cerdas, cerdas, kreatif dan inovatif.
Cerdas artinya mempunyai banyak pengetahuan dan pemahaman melalui membaca, berlatih dan berdiskusi.
Cerdas, artinya mampu menggunakan ilmunya. Karya kreatif bekerja dengan cara yang tidak konvensional.
Di mana pun Anda bekerja, bekerjalah dengan cara yang standar, terencana, dan tepat.
Keempat, PPPK harus mampu mempertahankan prinsipnya.
“Jangan sampai merusak lingkungan, kita harus mempunyai sikap untuk tidak ikut serta dalam hal-hal yang buruk, namun kita harus bekerja dengan cara yang lebih baik. “Prinsip yang kami ikuti adalah benar, baik dan indah.” dikatakan.
Mereka berpendapat bahwa harus ada integritas, tetapi tidak hanya itu, tetapi juga harus ada kualitas di dalamnya.
Ada tiga persoalan utama SDM yang belum optimal, yakni kinerja, komitmen, dan keselarasan.
“Kinerja bisa diatasi melalui pelatihan mandiri dan berbayar,” kata Agus Fatoni. Komitmen meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab. Serta menjaga keselarasan melalui keselarasan, koordinasi dan kerjasama.”
Cara mengatasi permasalahan SDM juga dapat dilakukan melalui pendekatan M3KI yaitu mengubah cara berpikir, meningkatkan kinerja, komitmen, kemampuan beradaptasi dan inovasi diri.
Untuk menjadi sukses Anda harus memiliki tujuan dan fokus.
“Beberapa hal yang perlu kita tingkatkan adalah hardskill dan softskill, inovasi, kreativitas dan kemampuan individu untuk memotivasi diri,” imbuhnya.
Menurut Fatoni, ada beberapa indikator kompetensi yang harus dimiliki setiap orang, seperti loyalitas, netralitas, daya tempur, integritas, harga diri, inovasi, dan intuisi.
“Keikhlasan harus dipupuk agar kita bisa menjadi diri sendiri dan menjadi individu yang unggul.”
“Jika ingin sukses, harus menjadi insan terbaik dan memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri,” kata Agus Fatoni menyapa PPPK di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel (Antara/jpnn).