Wajah Semringah Megawati di Rumah Pengasingan Bung Karno 

saranginews.com, ENDE – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri saat pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5).

Diketahui, tokoh propaganda Indonesia, Soekarno atau Bung Karno, diasingkan oleh pemerintah kolonial antara 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

BACA JUGA: Megawati minta kader PDP turun ke lapangan dan mengedukasi masyarakat jelang pilkada

Megawati, misalnya, tersenyum sambil bertepuk tangan disambut penjaga rumah ekspatriat Bung Karno, Syafrudin, di area depan venue.

Senyuman kembali terlihat saat Megawati berada di dalam rumah. Khususnya saat wakil presiden kedelapan RI itu melihat peninggalan Bung Karno.

BACA JUGA: Inilah Lokasi Kedatangan Megawati di Ende

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu tersenyum melihat salinan kisah putri angkat Bung Karno, Ratna Juwami.

Di momen lain, Megawati menunjuk dengan jari telunjuknya pada sebuah artikel berita berjudul “Kita Sama-sama Tangguh dan Patah”.

BACA JUGA: Megawati Akhirnya Bicara Soal Sikap Politik PDI-P

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terlihat berada di dekat Megawati, ibu Ketua DPP PDI Perjuangan M. Prananda Prabowo dan Puan Maharani mengilustrasikan artikel tersebut.

Sesekali Megawati bercerita kepada Hasto dan menunjuk artikel yang dipajang, lalu tersenyum.

Megawati lainnya yang tersenyum juga terlihat duduk di tempat tidur dengan alat peraga di sebuah ruangan bernama kamar Bung Karno.

Belum cukup, Megawati kembali tersenyum sebelum meninggalkan tanah pengasingan Bung Karno.

Puluhan anak rupanya sudah menunggu Megawati di halaman rumah pengasingan Bung Karno.

Megawati tersenyum dan menuruti keinginan anak-anak itu lalu berlomba jabat tangan. Foto bersama ayah memang tidak bisa dihindari. 

Wanita kelahiran Yogyakarta itu tampak berbincang dengan seorang anak kecil usai berfoto bersama.

“Kamu pintar, bukan?” Megawati bertanya pada anak itu.

Anak yang ditanya menjawab kalimat bintang tiga. Megavati bertanya-tanya apa maksudnya.

“Apakah tiga bintang itu?” tanya Megawati.

Anak itu menjawab bahwa arti bintang tiga itu adalah hikmah, lalu Megavati menyapa anak itu dengan senyuman, lalu menepuk-nepuk kepala anak itu.

Megawati kemudian meminta izin keluar dari kompleks rumah pengasingan Bung Karno dan menyapa beberapa warga.

Dia kemudian masuk ke mobil putih di luar rumah. Pintu mobil terbuka dan wanita kelahiran Yogyakarta itu kembali tersenyum ke arah warga sekitar.

Hasto mengaku sempat diberitahu beberapa hal saat mendampingi Megawati di dalam rumah pengasingan Bung Karno.

Misalnya saja tentang keberadaan naskah tonal yang dibuat Bung Karno untuk memperagakan seni teater selama pengasingannya di Ende.

Hasto mengatakan, Megawati menulis cerita pendek tentang naskah Tonil berjudul “Dokter Setan” yang berkisah tentang upaya Belanda untuk terus membunuh Indonesia.

“Itu tercipta di drama ‘Dr Setan’ dan yang diceritakan ibu saya adalah bagaimana Indonesia mencoba membunuh Belanda tapi dia masih hidup. Ini yang didorong oleh Bung Karno di Ende,” ujarnya (ast/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *