Ribuan Warga Ikuti Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Serukan Boikot Produk Pro Israel

saranginews.com – JAKARTA – Ribuan warga mengikuti aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Sabtu (6 Januari).

Ribuan warga berkumpul sambil membawa dan membawa berbagai perlengkapan Palestina, mulai dari bendera, selendang, topi, selendang, spanduk dan lainnya.

BACA JUGA: Ketua Fraksi PKS mengapresiasi Spanyol yang mengakui kemerdekaan Palestina

Mereka secara sukarela berkumpul dan menyerukan pembebasan Palestina yang saat ini sedang diserang oleh Zionis Israel.

Selain itu, warga bersama-sama menyerukan boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan Israel.

BACA JUGA: Donald Trump bersumpah akan menyingkirkan pendukung Palestina jika terpilih menjadi presiden

Aksi ini pun mengundang semua mata untuk melihat Rafah, kota yang kini diserang sehingga mengakibatkan pembantaian anak-anak, perempuan, dan warga tak berdaya yang dilakukan oleh Zionis.

Koordinator Aksi Pertahanan Palestina Bachtiar Nasir kembali menyerukan boikot terhadap produk-produk pro-Israel.

BACA JUGA: Oposisi Israel dukung negara Palestina merdeka dengan syarat

“Mari kita boikot produk-produk pro-Israel hingga bangkrut,” ujarnya.

Ia pun berpesan kepada warga yang turut serta dalam aksi ini agar selalu mendoakan saudara-saudaranya di Palestina.

Warga Serpong, Tangerang, Lukman mengatakan, tindakan ini merupakan wujud kecintaannya terhadap Palestina karena hanya bisa dicapai melalui doa dan tindakan.

“Aksi ini merupakan wujud kecintaan kami terhadap Palestina,” ujarnya.

Polisi mengamankan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan dengan mempekerjakan 1.120 anggota.

“Kami mendorong peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak orang lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kompol Susatyo Purnomo Condro.

Ia menyatakan siap memantau dan memastikan tindakan yang dilakukan warga dari berbagai wilayah di DKI Jakarta.

Untuk mengawal aksi tersebut, ia mengerahkan 1.120 personel yang disebar di beberapa titik kawasan Monumen Nasional (Monas).

Selain itu, kata Susatyo, pihaknya mengurusi rekayasa lalu lintas, namun bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.

“Kalau eskalasinya meningkat, Jalan Merdeka Selatan akan kami tutup, arus lalu lintas akan kami alihkan,” ujarnya. (antara/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *