Kwarnas Ajak Media Massa Kampanyekan Peran Pramuka untuk Indonesia Emas 2045

saranginews.com, JAKARTA – Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menilai peran media massa nasional sebagai alat strategis dalam membentuk realitas sosial kehidupan masyarakat, termasuk memperluas peran penting organisasi Pramuka.

Ketua Gerakan Pramuka Kwarnas, Kompol. (Purn) Budi Waseso Pramuka merupakan sarana penting untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam penyelenggaraan Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Kwarnas dan Kwarda Pramuka se-Indonesia mendesak Menteri Nadiem mengkaji ulang Permendikbud No. 12/2024

“Pramuka wajib membina hubungan yang kuat dengan media. Untuk mewujudkan hal itu, kami membuat program khusus ‘Sahabat Media untuk Pramuka’ agar bersama-sama kita bisa menjadi pilar kekuatan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Aur,” kata Budi seperti dikutip pada Sabtu (1/6).

Budi Waseso juga mengutarakan isu hangat mengenai pramuka, terkait Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 yang menyatakan bahwa Pramuka bukan lagi merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib.

BACA JUGA: Prof Zainuddin Maliki Ingin Tugas Ekstrakurikuler Pramuka Ditingkatkan, Bukan Ditiadakan

Isu ini mendapat tanggapan langsung dari redaksi salah satu media massa nasional yang menyatakan dukungannya terhadap Pramuka.

Budi Waseso pun mengucapkan terima kasih dan menjelaskan perkembangan selanjutnya, setelah menyurati Presiden Joko Widodo dan DPR.

“Program Sahabat Media Pramuka merupakan kesempatan untuk berkolaborasi dan memberikan masukan termasuk masukan nyata untuk kemajuan bersama. Salah satu hal yang patut digandrungi dari keberadaan media adalah kegigihannya dalam mencari dan menyiarkan berita,” ujar mantan Kepala Badan Nasional ini. Badan Narkotika.

Sekjen Kwarnas Pramuka Bachtiar Utomo mengatakan, mendidik generasi penerus bangsa bukanlah suatu hal yang mudah di era saat ini.

Saat ini banyak fenomena negatif yang banyak terjadi dalam dunia pendidikan, seperti narkotika, perundungan, seks bebas dan depresi yang menyerang generasi muda. Hal penting lainnya adalah memberikan perhatian khusus pada pelajaran Bela Negara, Nasionalisme dan Cinta Tanah Air.

“Tidak mewajibkan keikutsertaan pelajar dalam kegiatan Pramuka justru dapat dilihat sebagai upaya melemahkan kepemimpinan nasional di masa depan. Sejarah membuktikan betapa strategisnya peran Pramuka, peraturan hukum yang mendukungnya, serta budaya sopan santun dan disiplin yang mendasarinya. diterapkan merupakan upaya untuk menciptakan jati diri dan karakter bangsa Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Mantan Pangdam Wirabuana membenarkan Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 perlu ditinjau kembali yang menjelaskan bahwa Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib, karena bertentangan dengan hakikat pendidikan untuk mencetak manusia Indonesia yang baik dari segi keimanan dan akademik (mcr10/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *