saranginews.com, ENDE – Rumah Pengasingan Bung Karnoa yang terletak di Jalan Beruera, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) direnovasi menyambut kehadiran Ketua Dewan Pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
Syaphrudin, pengurus rumah Bung Karno di pengasingan, mengatakan, tempat dia bekerja sudah direnovasi total menjelang hari lahir Pancasila.
Baca juga: Rumah Bersejarah Pengasingan Bung Karno di India Jadi Objek Wisata Favorit
“Ini kedatangan Bu Megawati, salah satu anak pemasang iklan kita. Ya mungkin persiapannya sudah sangat matang. Kita sudah melakukan perbaikan dan semuanya diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di pengasingan Bung Karno. House, Indi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5).
Megawati diketahui merayakan ulang tahun Pansil di Indy pada Sabtu (1/6) dengan menghadiri upacara bersama warga setempat.
Baca Juga: Wamenaker Afriansyah: Tegakkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Hubungan Industrial
Namun presiden kelima RI itu tiba di India pada hari Jumat dan akan mengunjungi rumah Bung Karn di pengasingan.
Safar Al-Din mengatakan, hanya beberapa rumah orang buangan yang dibangun kembali, namun struktur bangunannya tetap mempertahankan model lama.
Baca Juga: Wapres BPIP Tinjau Tempat Perayaan Jelang Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024
“Iya, kalau struktur bangunannya masih asli,” kata pria berusia 45 tahun itu.
Lanjutnya, pengerjaan pembangunan kembali rumah pengasingan Bung Karno dimulai pada tahun 2011 atas prakarsa Wakil Presiden ke-11 RI Budion.
Budyonno mengunjungi Indi saat itu dan ingin memulihkan tempat yang pernah dikunjungi Bung Karno selama pengasingannya, kata Siyaprudin.
Pekerjaan renovasi yang telah dilakukan antara lain makam ibu mertua Bung Karno, lokasi Rumah Pengasingan Bung Karno, Gedung Pertunjukan, Serambi Bung Karno, Katedral, Taman Meditasi Bung Karno dan bangunan tertua. Masjid Majeed Rabtha, tempat Bung Karno dulu tinggal.”
Syavrudin melanjutkan Rumah Pengasingan merupakan tempat bersejarah bagi Indonesia karena pembawa berita Indonesia Sukarno dipindahkan oleh Belanda.
Dikatakannya, Bung Karno dan keluarganya diasingkan Belanda pada 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.
“Bung Karno diasingkan ke Ende selama empat tahun, yang dihabiskan Bung Karno saat masih dalam pengawasan pemerintah Belanda,” ujarnya.
Severudin mengatakan, rumah pengasingan di Bung Karn menjadi tempat favorit wisatawan dalam dan luar negeri.
Bahkan mereka datang tak hanya menjelang perayaan Hari Lahir Pancasila. Setiap hari wisatawan selalu datang mengunjungi House of Exile.
House of Exiles di Bung Karn dipastikan tidak hanya dikunjungi wisatawan dalam negeri tapi juga mancanegara, kata Sevrudin.
Suasana menjelang perayaan hari lahir Pancasila terasa di kawasan sekitar rumah pengasingan di Bung Karn.
Bahkan sejumlah warga mengawali pawai Pancasila jelang hari lahirnya pada Jumat sekitar pukul 09.20 dari area depan rumah pengasingan di Bung Karn.
Warga terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia usai pawai menuju Taman Refleksi Bung Karno. (ast/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini:
Baca artikel lain… Menanggapi Prabowo, Hasto bicara soal cita-cita Bung Karno mereformasi tatanan internasional yang kisruh