Pembangunan Inklusif-Isu Kelompok Marjinal Jadi Fokus Bacagub di 3 Provinsi

saranginews.com, JAKARTA – Koalisi ASPIRASI (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Transparansi, Inklusi dan Demokrasi) bentukan SETARA Institute, Tulisem, TII dan AJI menggelar dialog politik di provinsi Aceh, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Direktur Eksekutif SETARA Institute Khalili Hassan mengatakan, dialog ini untuk menyampaikan aspirasi pembangunan inklusif dengan mengundang calon gubernur potensial, tokoh-tokoh yang mampu berpartisipasi dalam pilkada, dan berbagai tokoh daerah.

BACA JUGA: Akankah Kaesang Berani Maju di Pilkada DKI 2024? PSI mengatakan ini

“SETARA Institute bersama Koalisi ASPIRASI meyakini bahwa ekosistem toleransi dan inklusi di setiap provinsi dan kabupaten/kota merupakan penopang utama pembangunan inklusif, yang intinya menjamin seluruh kelompok masyarakat terlindungi, terutama kelompok marginal. ada yang tertinggal dalam proses dan menjadi penerima manfaat pembangunan. Tidak ada yang tertinggal,” ujarnya.

Menumbuhkan ekosistem toleransi dan inklusi memerlukan tiga jenis kepemimpinan yang bekerja secara sinergis, yaitu kepemimpinan politik, kepemimpinan birokrasi, dan kepemimpinan sosial yang bekerja dengan perangkat lunak tata kelola yang inklusif.

BACA JUGA: Pejabat Bangka Belitung terancam pemecatan jika tidak netral pada Pilkada 2024

Langkah awal membangun pemerintahan inklusif dimulai dengan pelibatan pemimpin politik masa depan yang didukung birokrasi dalam perencanaan pembangunan melalui pembentukan RPJMD yang komprehensif dan pengaktifan elemen sosial dan masyarakat sipil secara optimal sebagai pilar kepemimpinan sosial.

“Banyak hasil penelitian SETARA Institute yang menunjukkan masih minimnya upaya untuk melindungi, menghormati dan memenuhi hak-hak kelompok marginal. Ada berbagai produk hukum dan tindakan hukum yang melakukan diskriminasi terhadap kelompok marginal, khususnya minoritas SARA, yang berbeda gender dan orientasi seksual, masyarakat adat, penyandang disabilitas bahkan perempuan “menunjukkan bahwa agenda dan kebutuhan kelompok marginal tersebut belum dijadikan sebagai tema bersama dalam agenda pembangunan,” katanya.

BACA JUGA: 8 Tahun Buron, Pembunuh Vina Cirebon Tertangkap di Kawasan Ini

“Isu kurangnya transparansi dan partisipasi dalam kebijakan yang memperhatikan kepentingan kelompok marginal masih terus terjadi,” ujarnya.

Lebih dari 150 pemimpin dan/atau perwakilan organisasi masyarakat sipil menghadiri dialog politik pada tanggal 29 hingga 30 Mei 2024 di Aceh, Bandung dan Makassar, yang menyampaikan aspirasinya terhadap perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia, khususnya bagi kelompok marginal.

Di Aceh, debat publik dihadiri oleh Bakagub Aceh dari Partai Aceh, Muzakir Manaf yang diwakili oleh Nurzahri selaku wakil Partai Aceh, M. Nasir Jamil dari Partai Keadilan Sejahtera, Darni Daoud dan Mohamed Nazar

Sementara itu, di Jawa Barat, Wali Kota Bogor dua periode yang juga politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya, menjadi satu-satunya Babagub yang hadir dan menunjukkan dukungannya terhadap agenda pembangunan inklusifnya.

Sementara di Sulawesi Selatan, dialog dihadiri oleh Samsul Rizal selaku mantan Wali Kota Makassar yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI terpilih masa jabatan 2024-2029. (rhs/jpnn) Yuk, tonton juga video ini!

BACA ARTIKEL LAGI… Bobby Nasution Gabung Gerindra, Dengar Pernyataan Jokowi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *