Kredit Baru KB Bank Tumbuh Dua Kali Lipat Sepanjang Kuartal I 2024

saranginews.com, JAKARTA – Bank KB mencatatkan peningkatan kredit baru sebesar Rp 1,1 triliun atau 114,3 persen pada kuartal I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Bank berkode BEI BBKP ini memiliki pinjaman baru yang mencapai lebih dari Rp 2,0 triliun pada kuartal I 2024.

BACA JUGA: Rasio NPL Bank KB turun dan kini di bawah 27 persen

KB Bank juga mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 3,5 persen secara year-on-year.

Robbie Mondong, wakil presiden KB Bank, mengatakan rekor pertumbuhan ini dapat diimbangi dengan pengendalian beban bunga dan beban operasional, yang masing-masing turun 2,1 persen dan 12,4 persen dibandingkan tahun lalu. 

BACA JUGA: KB Bank dan Daimler Commercial Vehicles Indonesia tandatangani kerja sama dealer financing

Dengan peningkatan kinerja tersebut, Bank KB berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih (NIM) menjadi 0,9 persen pada kuartal I 2024 dari 0,7 persen pada tahun sebelumnya.

“Fokus kami adalah perbaikan secara keseluruhan sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis di KB Bank. Rasio pinjaman terhadap risiko terus membaik dan kualitas aset pinjaman baru tetap terjaga,” kata Robbie di Jakarta, Jumat (31 Mei).

Seperti diketahui, Bank KB meningkatkan proporsi kredit berkualitas rendah atau berisiko (LAR) menjadi 34,3% pada kuartal I 2024 dibandingkan 50,3% pada periode yang sama tahun lalu. 

Pada bulan April 2024, tingkat LAR semakin membaik menjadi 26,9 persen.

Berdasarkan data historis, rasio LAR menjadi permasalahan bagi Bank KB sejak dimulainya program transformasi pada tahun 2021.

Setelah KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham mayoritas perseroan, kuota LAR berada di angka 65 persen pada akhir tahun 2021. 

Kemudian diketahui bahwa angka LAR terus membaik pada tahun-tahun berikutnya, mencapai 50 persen pada akhir tahun 2022 dan hampir 40 persen pada akhir tahun 2023.

Menurut Robbie, Bank KB menargetkan pertumbuhan ekspansi kredit pada tahun ini, selain perbaikan fundamental. 

Robbie kemudian menjelaskan, segmen korporasi atau grosir menjadi jangkar upaya mendorong pertumbuhan tersebut dengan menciptakan ekosistem bisnis pada segmen UMKM dan ritel. 

Berdasarkan rencana bisnis bank, Robbie mengatakan perseroan menargetkan meraih laba operasi positif sebelum provisi atau laba operasi sebelum provisi (PPOP) pada tahun 2024 dan mampu membukukan laba bersih pada tahun 2025. 

“Di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang dinamis, kami berharap dapat mencapai tujuan pertumbuhan kami,” kata Robbie (mcr10/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *