saranginews.com, Jakarta – Kisah hidup seorang wanita bernama Nimas yang diikuti oleh seorang penguntit selama 10 tahun menjadi viral di media sosial.
Kisah seorang wanita yang diintai di Surabaya menjadi viral karena netizen geram dengan kelakuan pelaku yang membalas kebaikan Nimas dengan penuh semangat.
Baca juga: Film Sengkolo Malam Satu Suro Tayang 20 Juni 2024, Ini Pemerannya
Nimas mengaku awalnya menceritakan kisahnya di jejaring sosial X agar pelaku bisa mendapatkan sanksi sosial dan pencegahan.
Namun siapa sangka kisah ini justru menjadi perbincangan di kalangan netizen.
BACA JUGA: Akting Pertama Kali di Film Horor, Brian Domani Ungkap Apa yang Membantu Dalam Pengamatan Karakter
Selain itu, ceritanya juga mendapat respon positif dari polisi yang memintanya untuk membuat laporan.
Baru-baru ini Soraya Interscene Films mengumumkan hak cipta atas adaptasi kisah hidup Nimas dan diharapkan dapat diadaptasi menjadi sebuah film.
Baca Juga: 3 Artis Paling Banyak Dibicarakan Berita: Netizen Beri Perlawanan Keras pada Virang Birava, Rafi Ahmed: Saya Juga Bingung
“Saya tidak menyangka cerita saya akan difilmkan karena tujuan viralnya kemarin adalah untuk memberikan sanksi sosial kepada pelaku kejahatan,” kata Nimas kepada awak media, Kamis (30/5).
“Dan sekarang ada keberuntungan seperti itu, saya sungguh bersyukur kepada Tuhan. Keberuntungan itu di luar ekspektasi saya,” imbuhnya.
Diakuinya, saat mendapat tawaran itu, dia langsung menerimanya. Bukan tanpa alasan dia menerima tawaran tersebut.
Selain nama-nama besar Soraya Interscene Films, ia juga berharap pihak lain yang mungkin merasakan hal yang sama, berani angkat bicara.
Nimas berkata: “(Juga) Saya membutuhkan sebuah platform, saya membutuhkan tempat untuk membicarakan masalah dan kekhawatiran saya. Ini adalah tempat bagi perempuan lain yang merasakan hal yang sama.”
Ia berkata: “Hal yang wajar sebagai seorang wanita Anda sudah lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa, Anda lemah dan bingung dan selalu dipandang rendah, sehingga Anda berjuang sendirian. Tapi jangan pernah takut untuk berbicara. » ,
Sebagai perempuan yang mengalami pelecehan selama 10 tahun, Nimas berharap tidak ada lagi yang menyalahkan perempuan jika ia berperilaku tidak senonoh.
Dia berkata: “Tidak mudah menjadi seorang wanita, berusaha untuk berkembang menjadi sebuah obsesi. Menjadi buruk juga merupakan sebuah kesalahan. Sebab, status perempuan sangat rendah, terjadi ketidakadilan sosial. Saya harap film tentang kasus saya ini dapat membantu orang lain. . Hal ini akan membuat India lebih berpikiran terbuka. »Nima. (MCR7/JPNN)