Kegiatan Keagamaan yang Optimal dan Cakap di Ruang Digital

saranginews.com, SEMARANG – Di bidang teknologi digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) turut serta dalam penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bertajuk #MakinCakapDigital 2024 untuk pemekaran wilayah di Midwest. Wilayah Jawa, Rabu (29/5/2024).

Tema acara ini adalah “Membuka Ruang Digital dalam Pelayanan”.

BACA JUGA: Kementerian Komunikasi dan Informatika Serukan Pentingnya Teknologi Digital bagi ASN

Kali ini hadir narasumber rencana aksi #MakinCakapDigital Literasi Digital Tahun 2024 yang ahli di bidangnya di berbagai bidang, antara lain Kepala Daerah Bambang Sadono, Mantan Wakil Ketua DPRD Jateng, Digital Campaign Specialist PT. Telkom Indonesia Afif Mas’udi Ihwan, dan CEO Rifqil Muslim.

Riset terbaru Media Sosial dan Kepios 2022 menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, yang kini mencapai 204 juta pengguna atau 73,7 persen penduduk Indonesia.

BACA JUGA: Kementerian Kominfo Genjot Teknologi Digital Jelang Pemilu 2024

80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan 8 jam 36 menit sehari menggunakan internet.

Internet dapat menjadi platform yang tepat untuk melakukan kegiatan keagamaan dengan cara terbaik untuk memperluas jangkauan, meningkatkan partisipasi dan memperkuat komunitas keagamaan.

BACA JUGA: 8 Tahun Lalu, Pembunuh Vina Cirebon Tewas di Daerah Ini

Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan ruang digital dalam pelayanan keagamaan dapat dilakukan dengan melakukan ibadah atau perayaan keagamaan secara online, membuat konten edukasi, menggalang dana atau berdonasi secara online dan masih banyak lagi yang lainnya.

“Media digital berpotensi meningkatkan pesan keagamaan karena lebih bermanfaat, cepat, murah dan efektif,” kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Sadono angkat bicara.

Dijelaskannya, media digital banyak berperan sebagai media informasi, komunikasi, edukasi, manajemen, dan dakwah dalam kegiatan keagamaan.

Dalil menegakkan dakwah dapat didasarkan pada surat An-Nahl ayat 15 yang berbunyi “Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, ajaran yang baik, dan perbincangkan dengan mereka dengan cara yang sebaik-baiknya, Sesungguhnya Dialah Tuhanmu. Dia mengetahui lebih banyak tentang orang-orang yang menyimpang dari jalan-Nya dan Dia mengetahui lebih banyak tentang orang-orang yang berilmu.”

Spesialis Kampanye Digital PT. Telkom Indonesia Afif Mas’udi Ihwan mengatakan, media konten keagamaan di ruang digital atau internet dapat dibedakan menjadi video, dokumen PDF, tulisan seperti berita atau hasil penelitian, tampilan seperti infografis, dan aktivitas interaktif seperti soal atau tes menarik. . .

“Kita bisa ikut menenangkan ruang digital dengan pesan-pesan perdamaian, menghentikan penyebaran berita bohong, tetap menjaga etika dalam berinteraksi di ruang digital, dan memanfaatkan konten positif untuk melawan konten negatif,” jelas Afif.

Partisipasi masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai agama yang baik dinilai penting, karena menurut Bambang, media digital tidak bisa lepas dari kekurangan, antara lain paparan terhadap penipuan, konflik, penipuan, moral, dan penghargaan.

Terkait penyebaran konten keagamaan di internet, Rifqil mencontohkan banyaknya informasi yang tidak rahasia, konten keagamaan yang tidak dapat diukur, informasi ilmiah yang tidak jelas, penyebaran ilusi, dan konten dakwah yang cenderung kasar dan kritis.

“Bagaimana cara mengatasi konten negatif ini? Pertama, Anda bisa menjelaskan pentingnya konten yang dibagikan, kemudian Anda bisa memperdalam ilmu dan belajar sesuai tingkatannya, memperkuat pembagian beberapa kaidah keilmuan, membiasakan tabayyun dalam segala hal, dan selalu filter sebelum dibagikan,” ujar Chief Opinion Officer. Rifqil Muslim.

Setidaknya ada tiga metode dakwah yang bisa dijadikan acuan ketika ingin menyebarkan konten keagamaan yang bermanfaat dan damai menurut Surat An Nahl Aya 125, sebagaimana disampaikan Rifqil dalam permintaannya, yaitu Bil Hikmah, Mujjadi, dan Mau. ‘ Metode izah al-hasanah.

Metode Bil Hikmah merupakan metode yang terpenting bagi segala sesuatu, baik ilmu maupun amalan.

Kebijaksanaan adalah sesuatu yang jika digunakan, diamalkan atau dipakai, akan mencegah terjadinya bahaya. Seorang khatib harus mempunyai ilmu yang lengkap tentang amalan dan ilmu yang diperlukan untuk melakukan dakwah. Kebijaksanaan ini akan memampukannya untuk mengutarakan dakwahnya dengan penuh keyakinan dan tanpa tergesa-gesa.

Apalagi metode Mau’izah al-Hasanah atau pendidikan yang baik menurut Hamka adalah yang dapat diterapkan di masyarakat, lembaga pendidikan dan rumah tangga, dan metode mujjadi dapat dilakukan dengan memahami subjek dan berkonsultasi dengan mitra komunikasi. .

Rifqil menjelaskan, penggunaan metode dakwah yang benar juga merupakan salah satu bentuk keterampilan digital.

Keterampilan digital dapat diartikan sebagai keterampilan berkomunikasi, mengelola informasi dan konten, menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah, serta memperhatikan etika, keamanan, dan hukum di Internet.

“Jangan bingung secara digital karena internet dapat meningkatkan pesan-pesan keagamaan jika digunakan secara selektif, produktif, mendidik dan memotivasi,” ujarnya. (kanan/jpnn)

BACA SELENGKAPNYA… Dalam perjalanan pulang dari Tempat Karaoke, Hendrikus Ujang dibunuh oleh teman dekatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *