Kedepankan ESG & Ekonomi Sirkular, Pupuk Kaltim Sabet 3 Penghargaan TOP CSR Award 2024

saranginews.com, Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih tiga penghargaan pada TOP CSR Award 2024 yang diselenggarakan oleh Majalah TOP Business.

Budi Wahjo Susilo, CEO Popok Kaltim, menerima penghargaan tersebut pada Rabu (29/5) di Jakarta.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Tinggalkan Ratusan Habitat Terumbu Karang dan Tempat Pembenihan di Maratua demi Menjaga Ekosistem Perairan.

Ketiga penghargaan tersebut diantaranya adalah TOP CSR Award bintang 5 tingkat tertinggi, TOP Leader in CSR Commitment untuk CEO Pupuk Kaltim dan Penghargaan Kategori Khusus untuk Program PKT BISA melalui Ide Kompos Terpadu.

Seluruh penghargaan tersebut mempertimbangkan peran Pupuk Kaltim yang tampil mampu melaksanakan program TJSL perusahaan secara maksimal, terutama mendorong terwujudnya kemandirian dan keberlanjutan masyarakat dengan menggunakan sejumlah kriteria penilaian.

Baca Juga: PT ANTAM menjamin keaslian dan kemurnian seluruh produk emas logam mulia.

Menyelaraskan inisiatif TJSL dengan strategi bisnis perusahaan, mulai dari tingkat adopsi kebijakan tanggung jawab sosial ISO 26000 TJSL hingga sistem manajemen dari setiap program yang dilaksanakan.

Standar ISO 26000 merupakan salah satu strategi implementasi TJSL Pupuk Kaltim yang dikembangkan sesuai dengan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) untuk menciptakan saling menguntungkan dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, kata Soesilo.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Anugerahi 15 Distributor Retail Terbaik, Berwisata ke Luar Negeri

Penyelenggaraan TJSL Pupuk Kaltim bertujuan untuk mendorong kemitraan strategis serta kemandirian ekonomi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang terstruktur untuk menjaga keberlangsungan usaha masyarakat dalam jangka panjang.

Hal ini diukur dengan terus membantu mencapai tujuan program, yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang stabil dan mandiri melalui pemberdayaan di berbagai sektor.

Langkah ini sejalan dengan perintah Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia agar inovasi yang dilakukan TJSL dapat memberikan manfaat bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta pengembangan dan pengelolaan hukum bagi perusahaan.

Selain membantu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui prinsip terintegrasi, fokus pada tiga bidang prioritas seperti pendidikan, perlindungan lingkungan hidup, dan pengembangan usaha kecil dan menengah.

Hal ini dijelaskan Pupuk Kaltim melalui serangkaian program bermanfaat yang dikembangkan dari tahun ke tahun, tambah Soesilo.

Salah satu langkahnya terlihat pada program PKT BISA yang mengedepankan aspek lingkungan dan keberlanjutan untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan kompos untuk menunjang daya dukung lahan pertanian masyarakat.

Terletak di Dusun Babadan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, program terpadu ini menyatukan kelompok petani, peternak, perikanan, usaha kecil menengah dan koperasi menjadi satu kelompok yang lebih besar yang disebut Babadan Makmur.

“Program inovatif PKT BISA dirancang untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dengan penekanan pada pelestarian lingkungan, khususnya daya dukung lahan pertanian dengan pengelolaan berkelanjutan. Program ini dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk kemandirian dan optimalisasi sektor pertanian. dalam satu kesatuan yang didapat, jelas Susilo.

Terkait keberhasilan TOP leader dalam komitmen CSR yang juga diraih Soesilo, turut mendorong dirinya untuk meningkatkan komitmen mendukung sistem tata kelola perusahaan yang lebih terukur dalam penerapan TJSL.

Aspek pemberdayaan kemandirian masyarakat dengan lingkungan yang semakin terjaga menjadi fokus utama Pupuk Kaltim dalam mendukung keberlanjutan sejalan dengan strategi pengembangan bisnis berkelanjutan perusahaan.

“Semua pencapaian tersebut menjadi penyemangat kami untuk terus memberikan manfaat, khususnya untuk meningkatkan pencapaian tujuan terukur TJSL perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dalam mendorong keberlanjutan,” kata Soesilo.

Evaluasi penghargaan didasarkan pada regulasi ISO 26000, ESG dan strategi bisnis masing-masing perusahaan untuk memastikan manfaat sosial bagi masyarakat dan lingkungan.

Hal ini menyebabkan sejumlah investor meminta perusahaan untuk menggabungkan ESG dengan tata kelola yang baik untuk memastikan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan (chi/jpnn).

Baca artikel lainnya… SIG dan Bina Kariya berkolaborasi memasok semen hijau untuk proyek IKN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *