Ikatan Penyuluh Agama Gelar Aksi Tanam Sejuta Pohon, Kampanyekan Teologi Lingkungan

saranginews.com, JAKARTA – Ikatan Penasihat Agama Republik Indonesia (IPARI) merayakan Hari Jadi (Harlah) yang ke-1 dengan turut serta melakukan penanaman sejuta pohon, plastik gratis, dan edukasi lingkungan hidup melalui tangan para penasihat agama se-Indonesia.

Harla yang mengangkat tema “Merawat Bumi, Menjadikan Dunia Lebih Kuat”, bermarkas di Hutan Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat, Kamis (30/5).

BACA JUGA: Kemenag Pecahkan Rekor MURI Pengukuran Arah Kiblat di Banyak Tempat

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan topik ini mencakup tiga kegiatan, yang pertama adalah sistem edukasi bahwa menanam pohon merupakan tugas penting untuk menjaga lingkungan.

“Menanam satu juta pohon sekaligus di seluruh wilayah Indonesia adalah cara yang bagus untuk melindungi dan merawat tanah, bahkan mungkin lebih dari satu juta pohon ditanam oleh para pekerja gym di seluruh Indonesia,” jelas Zayadi saat menjadi pembicara di Mangrove Tree, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat, Kamis (30/5).

BACA JUGA: Kementerian Agama targetkan 100 proyek baru dalam program pembangunan ekonomi tahun ini

Proyek kedua, lanjut Zayadi, kampanye plastik gratis dan ilmu lingkungan merupakan penghubung antara agama dan pemikiran lingkungan.

“Memiliki fungsi keindahan dan fungsi penunjang lingkungan,” tambah Zayadi.

BACA JUGA: Kemenag Bantu Korban Banjir Sumbar

Ketiga, Zayadi berpesan, IPARI sebagai mitra penting Kementerian Agama hendaknya menjadi tenaga ahli profesional yang dapat menjangkau seluruh masyarakat dalam pembelajaran dan pendidikan.

Zayadi berharap kepada seluruh pengurus membawa IPARI sebagai organisasi yang bisa satu kesatuan dengan lembaga profesi lainnya seperti PGRI, IDI, IDAI dan lain-lain.

“Kami optimis IPARI dapat meningkat dan menciptakan legacy (strategi) sebanyak-banyaknya, terutama terkait peningkatan kapasitas kelembagaan IPARI dan lebih dari sekedar mengedukasi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal IPARI Elvi Anita Afandi mengatakan, organisasinya yang didirikan pada 26 Mei 2023 ini tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan masyarakat, tetapi juga pembangunan lingkungan hidup sebagai bagian dari lingkungan hidup.

“Guru agama mempunyai peran khusus, tidak hanya menjadi pembimbing bagi perluasan dan pengembangan agama. “Karena ada kata pembangunan, maka maknanya sangat luas, seperti menghentikan lingkungan hidup dari sudut pandang agama,” jelasnya.

Gerakan menanam jutaan pohon

Program diawali dengan memberikan bimbingan atau penyuluhan edukasi kepada masyarakat tentang filosofi perlunya menanam pohon melalui tatap muka atau media digital/sosial.

Dari sejuta gerakan penanaman pohon yang dilakukan anggota IPARI di seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk melaksanakan gerakan penanaman setidaknya di setiap wilayah di Indonesia.

Penanaman dapat dilakukan di dekat kantor pemerintah/masyarakat/kementerian agama, kawasan KUA, madrasah, tempat ibadah, kuburan dan lahan produktif atau sesuai dengan kondisi kawasan.

Daur ulang plastik gratis

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mengurangi sampah plastik, IPARI telah meluncurkan kampanye Zero Plastic.

Kampanye ini menyerukan kepada seluruh masyarakat dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan produk ramah lingkungan, memanfaatkannya untuk mengumpulkan sampah dan membuangnya pada tempatnya.

Studi lingkungan

Selain melakukan aksi nyata di lapangan, IPARI juga melakukan program pendidikan lingkungan hidup.

Kegiatan dapat berupa seminar, ceramah, focus group diskusi dan sejenisnya dengan topik: Teologi Lingkungan Hidup dalam Perspektif Agama-Agama di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana agama memandang perlindungan lingkungan.

Pemahaman yang kuat terhadap ilmu lingkungan hidup benar-benar dapat mendorong tindakan untuk menjaga alam.

Pengetahuan juga merupakan cara untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan.

Program ini akan dimulai pada tanggal 23 Mei 2024 dan akan berlanjut hingga tanggal 31 Mei 2024 sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

Anggota dan masyarakat umum diundang untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dan pelayanan penuh. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *