saranginews.com, JAKARTA – Pengusaha cantik Emilia Tjongkono bercerita baru pertama kali terjun ke dunia ilustrator dan visual agency.
Emilia memulai perusahaannya dari hobi dan kecintaannya pada desain interior visual. Ia mempelajari merangkai bunga secara otomatis dan menawarkannya kepada teman-temannya.
BACA JUGA: Warsilah Jadi Pengusaha Sukses Berkat UMi BRI
Setelah menerima sambutan yang cukup baik, dia memutuskan untuk memilih Designmill Co. untuk memulai dan menerima pesanan untuk mendekorasi ulang tahun, acara bridal shower, dan pernikahan.
Menurut Emilia, ia menawarkan layanan yang berbeda dibandingkan dekorasi lainnya karena menghubungkan interior dengan latar belakang komunikasi visual.
BACA JUGA: Tashya Megananda Yukki Terpilih sebagai Ketua Umum Gabungan Pengusaha Katering
“Kami juga menyediakan jasa desain craft dan needlework seperti undangan, menu, nomor meja, dan lain-lain. Bedanya, kami akan memberikan layanan yang komprehensif,” kata Emilia dalam keterangannya, Kamis (30 Mei).
Ibu dua anak ini mengaku melakukan segalanya dengan sepenuh hati. Mulai dari kreasi, konsep hingga membantu pelanggan agar bahagia.
BACA JUGA: Dua pengusaha cantik ini berbagi tips membangun kemitraan lewat buku
“Namun dekorasi ini sangat menantang, passion saya adalah dedikasi dan tujuannya adalah untuk melihat pelanggan senang,” kata Emilia.
Meski bisnisnya sempat terganggu selama pandemi, lulusan Sarjana Komunikasi Visual di Australia dan Harvard Business ini berhasil melakukannya.
Ia membuat kemajuan dengan membantu industri rumah tangga bertahan dan bahkan melahirkan merek Speak Up.
“Kami menyediakan jasa branding, pengemasan, fotografi, dan lain-lain sehingga perusahaan pelanggan dalam negeri juga bisa bekerja.” dia berkata.
Karena kegigihannya, Emilia kini kerap mengelola event nasional dan internasional di Bali.
Salah satunya menjadi dekorator G20 dan salah satu dekorator pertama yang mempromosikan pernikahan berkelanjutan.
Menurutnya, yang terpenting adalah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan mendengarkan kebutuhan pelanggan.
“Gairah akan terus surut dan mengalir dengan sendirinya. “Kreativitas tidak harus dipaksakan,” katanya. (jlo/jpnn)