saranginews.com, ENDE – Megawati Sukarnoputri, Presiden ke-5 RI, tiba dengan pesawat di Bandara Ende Hassan Aerobosman, H. Nusa Tenggara Timur (NTT).
Megawati menggelar acara peringatan hari lahir Pancasila bersama masyarakat pada Sabtu (1/6).
Baca Juga: Rumah Suaka di Bung Karno Sedang Direnovasi dan Megawattnya Meningkat
Ketua DPP Badan Pengarah Badan Pembinaan Pancasila (BPIP) tiba bersama Sekjen PDIP Hasto Cristianto dan Sekretaris PPPA Bintang Puspayoga.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Harman Heri dan Samuel Watimena, anggota DPR RI terpilih 2024, turut mendampingi Megawati H. Hasan Aeroboisman tiba di bandara.
Baca juga: Megawati Minta Kader PDIP Jangkau Akar Rumput dan Edukasi Masyarakat Jelang Pilkada.
Banyak warga sekitar Ande dan anak-anak dari beberapa sekolah di SMA Katolik Santo terlihat menyambut Megawati saat turun dari pesawat yang ditumpanginya.
Mahasiswa terkadang berteriak ketika melihat Megawati berjalan dari pesawat menuju mobilnya ditemani beberapa pejabat.
BACA JUGA: Megawati Akhirnya Bicara Soal Sikap Politik PDI-P.
Untuk menyambut kehadiran Megawati, seniman lokal berpakaian Ende menampilkan tarian Toja Pala sebagai salah satu bentuk seninya.
Putri pembawa berita Indonesia Soekarno atau Bung Karno itu dihias dengan selendang khusus Ende oleh Pj Bupati Ende Augustinus Ji Nagasu.
Sejumlah petinggi, antara lain Ketua Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komaruddin Vatubun dan Anggota DPR RI Andreas Perera pun menyambut baik kehadiran Megawati.
Turut hadir Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Amy Nomaleni, DPC PDI Perjuangan dan Ketua Kabupaten Franciscus Tasso.
Megawati dan rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Parwira di Kabupaten Akhir setelah prosesi penyambutan.
Wanita bergelar Profesor itu masuk ke dalam mobilnya dan hendak meninggalkan kawasan Bandara H Hassan Aerovoisman.
Puluhan masyarakat terlihat antri di pinggir jalan, Megawati membuka kaca mobilnya dan menyambut mereka yang turun dari kendaraannya.
Ende merupakan tempat pengasingan Bung Karno selama empat tahun pada masa penjajahan, dan kemudian diberi julukan Pancasila karena menginspirasi lahirnya doktrin Pancasila. (ast/jpnn) Dengar! Video Pilihan Editor:
