Perlu Industri Terpadu untuk Optimalkan Produksi Rumput Laut di NTT

saranginews.com, JAKARTA – Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak peluang untuk menjadi dua produsen utama hasil laut di Indonesia.

Kemampuan ini dapat digunakan untuk membangun industri yang terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Nelayan Pesisir Sulsel Latih Budidaya Laut

Kuncen Rumah Juang Jokowi (RJ2) Utje Gustaaf Patty mengatakan, berbagai produk berkualitas tinggi bisa dibuat dari rumput laut sebagai tanaman utama.

“Rumput laut mengandung vitamin A, B6, B12, C, zat besi, mangan, magnesium, zinc, dan lain-lain. Baik dikonsumsi setiap hari,” kata Utje baru-baru ini di Jakarta.

Baca juga: Petani Ikan Muda Indonesia Dukung Aliran Rumput Laut di Nunukanda

Ia menambahkan, saat ini produk berbahan dasar rumput laut dikaitkan dengan kesehatan dan kecantikan.

Misalnya produk perawatan kulit yang bisa memutihkan dan melembabkan. Produk lainnya adalah makanan bergizi, ujarnya.

Baca juga: Australia Jajaki Industri Perikanan Budidaya Sulsel Karena Dinilai Lebih Maju

Melihat potensi ekonomi rumput laut, Utje mengatakan perlu beberapa persiapan untuk membangun subsektor ini di NTT.

Pengaturan ini mencakup perencanaan yang komprehensif, penyediaan lahan dan benih, serta dukungan staf yang berkualitas.

“Kalau tenaga ahli atau konsultan dibutuhkan kenapa tidak,” kata manajer Bara JP.

Namun, Utje memahami kendala terbesar penjualan rumput laut ke NTT adalah mahalnya biaya transportasi dan logistik.

Kuncen Rumah Juang Jokowi (RJ2) Utje Gustaaf Patty dan Presiden Joko Widodo. Foto: dok. kepribadian

“Kita memerlukan solusi untuk mengurangi biaya budidaya rumput laut,” katanya. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *