JPN) memperkuat koordinasi untuk melaksanakan program prioritas.
Pras, sapaan akrab Prasetyo Edi Marsud, menjelaskan persoalan utama DKI Jakarta sangat kompleks.
BACA JUGA: Tak Ada Sengketa di MK, KPU Sumut Tetapkan 100 Anggota DPRD Terpilih
Masalah ini perlu ditangani secara serius.
“Masalahnya sangat pelik. Permasalahan banjir ini terkait dengan empat SKPD tersebut. Lingkungan itu perlu pertamanan karena lahannya banyak,” kata Pras, Rabu (29 Mei).
BACA JUGA: PKB membuka kemungkinan mencalonkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024
Menegaskan tujuan saling membangun koordinasi dan komunikasi satu sama lain, antara lain agar program prioritas tahun 2024 dan rencana kerja provinsi tahun 2025 dapat terlaksana secara maksimal.
Hal ini dikarenakan SKPD mempunyai umur panjang dalam melaksanakan program pembangunan di Kota Sukabumi.
BACA JUGA: DPRD DKI mendukung upaya Jakpro memfasilitasi warga Kampung Bayam
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, seluruh program prioritas yang tercantum dalam RKPD 2025 dan perubahan RKPD 2024 akan dibahas dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.
“Saya minta di Banggar ini menjadi program prioritas mereka,” ujarnya.
Direktur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan, prioritas DLH 2025 adalah peningkatan kualitas lingkungan hidup dan infrastruktur Kota, termasuk peningkatan kualitas lingkungan, pengelolaan sampah, dan peningkatan kualitas udara.
“DLH memiliki tiga fokus utama yaitu emisi gas rumah kaca, kualitas udara, limbah dan pengolahan limbah,” kata Asep.
Kemudian, Direktur Dinas Pertamanan dan Kehutanan Bayu Meghantara menjelaskan, program prioritas pada tahun 2025 adalah pembangunan dan penataan RTH dan RTH untuk memenuhi kebutuhan ideal proporsi RTH di Kota. . daerah.
Hal ini diatur dalam Undang-Undang Perencanaan Daerah Nomor 26 Tahun 2007 yaitu 30 persen luas wilayah Kota.
“Ya Insya Allah tahun 2025 akan ada 11.104 RTH baru,” kata Bayu. (mcr4/jpnn)