saranginews.com, JACARTA – Pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua sebesar Rp 277,7 triliun setiap tahunnya, setelah industri minyak dan perminyakan.
Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pemerintah harus memberikan perhatian penuh terhadap PMI.
BACA JUGA: Bersama PDI Perjuangan dan Kader Pemuda, Hasto bawa cahaya api abadi ke lokasi Munas V Buruh
“Program PMI ini luar biasa, Rp 277,7 triliun sehingga patut mendapat perhatian dari pemerintah,” kata Hasto saat memberikan sambutan pada acara promosi PMI Korea Selatan di Hotel The Royal, Jakarta, Senin (27/5).
Hasto menilai, perlindungan dari Kepala Badan Perlindungan Pekerja Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani terhadap investor asing dengan instruksi “perlindungan dari ujung kepala hingga ujung kaki” diperlukan untuk mendapatkan pengakuan.
BACA JUGA: Meski tenggelam di Sungai Progo, tim SAR terus melakukan pencarian
Sebab pembelaan yang disampaikan Benny kepada PMI bukan sekedar kata-kata.
Namun hal tersebut telah dilakukan dengan kerja nyata seperti pembangunan perluasan dan lounge PMI di berbagai bandara.
“Sejak Pak Benny menjadi Kepala BP2MI, pelayanannya sangat luar biasa, mengingat perlindungan PMI 24 jam dari atas hingga bawah, dengan berbagai komitmennya terhadap pelayanan yang melayani PMI,” ujarnya.
Selain itu, Hasto juga menyinggung keteguhan Benny Ramdhani yang langsung bergegas ke lokasi saat mengetahui petugas Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencabut produk PMI saat kembali ke tanah air. pengiriman.
“Beberapa waktu lalu, sebagai pahlawan devisa ketika kembali ke negaranya, banyak pekerja migran yang dihina dan tidak dipercaya,” ujarnya.
“Saya masih ingat betul ketika tas TKI diturunkan, dia (Benny) langsung menunjukkan sikap bahwa barang tersebut adalah WNI yang menjadi devisa luar negeri untuk negara. Kami sangat senang memiliki pemimpin seperti beliau,” dia menambahkan.
Menurut Hasto, Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Benny Ramdhani yang berani dan tegas dalam membela kepentingan rakyat. Katanya, Benny layak mendapatkan pengakuan.
“Kita senang sekali mempunyai pemimpin yang mau berdiri, pemimpin yang paham akan peran pentingnya. Jadi, sebagai rasa hormat, saya ingin membacakan puisi apa, Benny,” kata Hasto (mcr10/ ) . Jepang)