saranginews.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan Teknologi Pemerintahan Indonesia (GovTech) bernama INA Digital di Istana Negara, Jakarta pada Senin (27/5).
Peluncuran tersebut merupakan terobosan pemerintah dalam mempercepat transformasi digital dan pelayanan publik yang memberikan solusi dan transparansi.
Baca selengkapnya: Penghematan Operasional Hingga 15 Persen, BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan, kenyamanan dan kepuasan masyarakat harus menjadi kriteria utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita harus memperkuat infrastruktur publik digital kita, semacam jalur pengumpulan layanan publik secara digital. Kita juga harus memperkuat transformasi GovTech kita, portal terintegrasi yang kita sebut INA Digital, yang bergerak di bidang layanan pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan perizinan usaha, perpajakan, dan lainnya. ,” tegas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Penerima Rekrutmen BPJS Paritrana Masuk Tahap Wawancara, Berikut Daftar Kandidatnya
Kepala Negara berharap kehadiran INA Digital mampu menghubungkan seluruh aplikasi dan platform yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah yang saat ini berjumlah 27 ribu orang.
“Mulai tahun ini stop membangun aplikasi baru, stop membangun platform baru. Stop,” kata Presiden Jokowi.
Baca selengkapnya: Rekrutmen BPJS mengapresiasi kepedulian DAIKIN terhadap pekerja rentan
Pada kesempatan tersebut, 15 kementerian dan lembaga pemerintah telah menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan transformasi digital dan integrasi layanan digital nasional.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dalam perencanaan jangka pendek tahun 2024, GovTech akan mengembangkan 9 layanan prioritas, salah satunya layanan BPJS ketenagakerjaan.
“Ke depan, masyarakat hanya perlu login dan mengisi informasi satu kali saja untuk mengakses berbagai layanan dalam satu portal dengan informasi pribadi yang aman dan tidak perlu copy KTP. Menteri Azwar mengatakan, “Portal terintegrasi ini berbasis pada persyaratan. masyarakat, bukan berdasarkan hambatan birokrasi dalam berorganisasi,” kata Menteri Azwar.
Usai proses penandatanganan, Direktur Jenderal BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Kahyo menyatakan kesiapannya mendukung upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pekerja, di seluruh Indonesia.
Saat ini, kata Angoro, BPJS juga fokus pada peningkatan kualitas layanan ketenagakerjaan yang fokus pada peserta (customer-centered) melalui penyederhanaan proses dan peningkatan keamanan informasi peserta.
Angoro mengatakan aplikasi Gemsostek Mobile (JMO) yang digunakan lebih dari 20 juta pengguna kini sangat cocok untuk berkolaborasi dengan INA Digital.
“Kami bersama 14 kementerian lainnya berkomitmen untuk bersama Presiden Jokowi berkolaborasi dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik SPBE dan meluncurkan GovTech Indonesia,” tegas Pak Angoro.
Anggoro mengatakan, dengan semangat membangun infrastruktur yang kuat, industri yang inklusif dan berkelanjutan, ke depan seluruh layanan masyarakat akan masuk dalam aplikasi digital INA, termasuk layanan di Gemsostek Mobile.
Sejalan dengan visi BPJS ketenagakerjaan, Enggoro berharap kemitraan yang dikembangkan dapat mendorong pekerja Indonesia mengakses layanan BPJS ketenagakerjaan dengan cepat dan mudah di mana saja dan kapan saja.
Ia juga menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan visi BPJS ketenagakerjaan untuk memastikan lapangan kerja yang andal dan mempertahankan pekerja Indonesia.
Untuk itu kami siap memberikan dukungan penuh agar program khusus ini dapat segera dimanfaatkan agar semakin banyak pekerja yang dapat bekerja keras tanpa ada rasa khawatir, karena mereka dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan, sehingga merupakan langkah maju yang dikembangkan. Indonesia. (mrk/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini: