Bappebti & PINTU Beberkan Tantangan dan Solusi Investasi Crypto Dalam Negeri

saranginews.com, JAKARTA – PT Pintu Kemana Saja (PINTU) bersama BAPPEBTI memimpin diskusi dalam program PINTU Pop-In Podcast.

Diskusi bertajuk ‘Langkah Bappebti Membangun Pasar Kripto Indonesia’ ini diselenggarakan oleh Kepala Bidang Perdagangan Berjangka (PBK) Bappebti Tirta Karma Senjaya dan Penasihat Utama PINTU Malikulkusna Utomo (Dimas).

BACA JUGA: PINTU gandeng Bappebti selenggarakan kegiatan literasi di Universitas Airlangga

“Pemerintah mempercayakan BAPPEBTI dalam mengelola aset kripto dan menyoroti aspek-aspek yang masih menjadi tantangan bagi industri. Pertama, cakupan investasi kripto dari hulu hingga hilir sangat luas sehingga cukup menjadi tantangan bagi kita untuk mengelolanya dengan baik, sedangkan tetap memberikan ruang eksplorasi dan inovasi bagi industri dan mendukung ekosistemnya, serta menjamin keamanan dan kenyamanan berinvestasi bagi investor,” kata Tirta.

Tirta melihat tantangan ini sebagai tanggung jawab bersama, khususnya bagi pemerintah, untuk bisa mengatur penggunaan blockchain.

BACA JUGA: CSI Antam 2023 sudah mencapai level itu

“Karena kami yakin dari sisi hulu akan membawa manfaat besar bagi Indonesia jika terus berkembang. Tentunya kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan kementerian terkait untuk bersama-sama membangun industri kripto dari hulu hingga hilir,” ujarnya. .

Dimas menjelaskan tantangan yang dihadapi industri kripto Indonesia dari sisi pedagang.

Baca selengkapnya: Indodax akan terus mengembangkan ekosistem kripto bersama BAPPEBTI

“Kami melihat ada dua tantangan. Tantangan pertama sejalan dengan pernyataan BAPPEBTI mengenai regulasi dari hulu hingga hilir. Karena kita tahu investasi kripto sangat cepat dan dinamis dengan use case berbeda-beda yang muncul setiap harinya. Investasi di spot trading hanya satu. produk, sementara banyak hal lain seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi), NFT, Web3 dan produk kripto lainnya merupakan tantangan bagi semua pihak,” katanya.

Dimas menambahkan, tantangan lainnya adalah terkait pendidikan di tengah pesatnya pertumbuhan jumlah investor.

“Di PINTU, kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat yang dapat dilihat melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti webinar, presentasi di berbagai kampus, serta melalui berbagai platform seperti Pintu Academy. “Namun sebenarnya kami melihat ada cara edukasi lain yaitu mencoba langsung berinvestasi di kripto,” jelasnya.

Hal ini tidak hanya dapat mendorong penetrasi investor Indonesia ke mata uang kripto, namun menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran mandiri investor bahwa ada beberapa risiko dalam investasi kripto.

Oleh karena itu, calon investor diharapkan perlahan-lahan melakukan penelitian untuk mengetahui profil risiko dan alokasi persentase dana untuk berinvestasi pada aset kripto, ujarnya (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *