Lindungi UMK dari Serangan Siber, ITSEC Asia Meluncurkan IntelliBron

saranginews.com, JAKARTA SELATAN – PT ITSEC Asia Tbk menciptakan IntelliBron, sistem keamanan untuk melindungi usaha kecil dan menengah (UKM) dari serangan siber.

IntelliBron telah bermitra dengan XL Axiata Company dan Hypernet Technologies serta mendistribusikan IT36 Prevention untuk memberikan solusi keamanan siber yang seringkali membuat keputusan pengembangan keamanan siber sulit untuk dipahami.

Baca Juga: ITSEC Asia Dukung Keamanan Siber UMKM Melalui MSSOC

Presiden PT ITSEC Asia Tbk Joseph Eddy Hat Lumban Gaol mengatakan kehadiran IntelliBron merupakan komitmen ITSEC Asia dalam mengembangkan produk layanan keamanan sistem informasi yang dapat diakses dan digunakan oleh banyak pihak.

“Diperkirakan akan terjadi lebih dari 400 juta pelanggaran siber di Indonesia pada tahun 2023, sehingga meningkatkan kebutuhan mendesak untuk membangun infrastruktur keamanan siber di berbagai sektor bisnis,” kata Joseph dalam siaran persnya. Jakarta, Rabu (29/5)

Baca Juga: Tim Pemenangan Ganjar-Mahfoud Bahas Masalah Integritas, Potensi Serangan Siber

“Melalui tim penelitian dan pengembangan ITSEC Asia, kami telah mengembangkan solusi keamanan siber inovatif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha,” lanjutnya.

IntelliBron adalah alat sistem keamanan siber yang mendeteksi kerentanan siber yang mencurigakan melalui sistem pemantauan (dasbor) yang disebut Bellatrix dan Detektor Ancaman Jaringan (perangkat keras).

Baca Juga: Dengan Hampir 1 Miliar Serangan Siber, Permintaan Tenaga Profesional IT Meningkat Pesat

Dasbor adalah fitur yang memungkinkan analis keamanan siber memantau dan menganalisis aktivitas mencurigakan yang terdeteksi dan mendokumentasikan respons yang dapat ditindaklanjuti.

Sedangkan Threat Detector adalah perangkat keras yang dipasang di jaringan pengguna IntelliBron untuk membaca, menganalisis, dan mendeteksi aktivitas di dalam dan di luar jaringan.

Sederhananya, IntelliBron bekerja dengan memantau aktivitas dunia maya dan lalu lintas data dalam suatu perusahaan dan mengirimkan peringatan waktu nyata jika aktivitas dunia maya yang mencurigakan terdeteksi.

Pemberitahuan ini akan membantu perusahaan menentukan langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil.

Kepala Riset dan Pengembangan PT ITSEC Asia Tbk, Rasyid Sahputra mengatakan, fitur-fitur yang ada di IntelliBro tidak hanya fitur utama saja, tetapi juga yang terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.

“Intellibro? Kami telah mengadopsi beberapa fitur yang diperlukan untuk menciptakan ekosistem cyber yang aman di perusahaan, seperti AI dan machine learning yang dapat membedakan aktivitas sistem dan data lalu lintas perusahaan serta aktivitas cyber yang mencurigakan,” jelas Rasyid.

Dengan teknologi AI di IntelliBro, anggota perusahaan yang tidak memiliki tim khusus di bidang keamanan siber dapat langsung mengidentifikasi langkah-langkah untuk memitigasi serangan siber.

“Teknologi AI yang disematkan memiliki sistem pembelajaran otonom karena dilatih pada data terkait aktivitas siber yang berpotensi mencurigakan,” ujarnya (ddy/jpnn).

Lihat artikel lainnya… Kapolri gandeng berbagai instansi antisipasi serangan siber di KTT G20

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *