saranginews.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTU) Bukit Asam pada Senin (20/5).
Mereka adalah Perwira Umum SFM dan PLTU Rachamad S, Ketua Tim Logistik Rizki Tiantolu, Teknisi UPK Boiler Nakhrudin dan UPK Bukit Assam Andri Fajriana MS.
Baca Juga: Mantan Kepala Bea dan Cukai Purwakarta Dipanggil Dewan Pemberantasan Korupsi
Mereka diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di PT PLN (Persero) unit manufaktur Sumsel.
Pemeriksaan dilakukan di Polda Sumsel, kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya.
Baca Juga: Merasa Rasa Keadilan Terlanggar, KMI Minta KPK Selidiki Kasus Korupsi Lusianti
Belum diketahui alat bukti apa yang hendak digunakan penyidik untuk memeriksa saksi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut sedang mengusut kasus dugaan korupsi di PT PLN (Persero), salah satu unit manufaktur di Sumatera Selatan.
Baca juga: Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengeksekusi Bupati Mimika Altinus Omaleng
“Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang mendalami dugaan tindak pidana korupsi terkait pekerjaan rekonstruksi sistem pembuangan jelaga PLTU Bukit Asam PT PLN Pembangkit Listrik Sumatera Selatan tahun anggaran 2017 hingga 2022,” kata juru bicara KPK. pikir Ali. Dalam keterangannya, Selasa (19/31).
Namun dia menyerahkan pembangunan kembali sistem penghembusan jelaga, yakni penggantian suku cadang pendukung pembangkitan uap di PLTU.
Dimana terjadi rekayasa harga anggaran pengadaan, termasuk pemenang lelang, sehingga menimbulkan kerugian keuangan bagi pemerintah hingga miliaran rupee, kata Ali.
Namun, kata dia, jika buktinya cukup, KPK akan menyampaikan rincian dugaan korupsi tersebut. Dicantumkan pula nama pihak mana dan pasal apa saja yang disangkakan.
“Kami akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan proses penyidikan kasus ini,” kata Ali. (tan/jpnn)
Baca artikel lainnya… PKC menyita dokumen, barang elektronik dari rumah saudari SIL di Makassar
