saranginews.com JAKARTA – Sekolah Swasta Depok dan Premiere School Grand Depok City (GDC) menyambut baik masuknya sastra ke dalam kurikulum nasional.
Menurut Mikawati, kepala SD Swasta Depok; Kebijakan ini dapat meningkatkan literasi siswa.
Baca Juga: SD Swasta Gandeng Pemkot Depok Ajak Anak Yatim Baca Sirah Nabi.
“Sangat menyenangkan bahwa literatur dimasukkan ke dalam kurikulum kebijakan. Saya sangat senang dan orang tua saya juga menyukainya,” Bu. Mika begitulah sapaan akrabnya saat berbicara kepada media, Selasa (28/5).
Ia mencontohkan, anak-anak di sekolah dasar swasta perlu membaca buku setiap hari dan memahami isinya.
Baca juga: Sekolah Swasta Depok Targetkan 1.000 Anak Vaksinasi Siswanya;
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan literasi anak, apalagi dukungan besar diberikan oleh orang tua.
Mika menambahkan, yang terpenting adalah pembinaan atau pendidikan akhlak (moral education) dibandingkan pengembangan kemampuan akademik mulai dari sekolah dasar (SD).
Baca juga: Sekolah Swasta di Bandung Terus Meningkat di Masa Pandemi COVID-19.
Itu adalah pendidikan karakter; pembelajaran sosial emosional; Bagaimana mengendalikan diri sendiri Bagaimana mengembangkan diri sejak muda; Ada juga fokus untuk bekerja sama, tidak melupakan literasi dan numerasi.
Jadi literasi, literasi, dan numerasi itu bidangnya sejak SD. Itu diajarkan sejak dini untuk persiapan ke jenjang selanjutnya. Fondasinya sudah kita perkuat dari awal, ujarnya.
Terkait literasi, ia menjelaskan bahwa aplikasi Raz-Kids mendorong siswa untuk membaca online dan menerima tugas mingguan.
Sedangkan bagi yang mampu mencapai tujuan tertentu pada akhir tahun akan diberikan hadiah atau penghormatan.
“Misalnya saat memberi kategori, setelah membaca minimal 100 buku dalam setahun, perunggu, uang Kita bisa mendapatkan emas,” ujarnya.
Untuk matematika atau aritmatika; Sekolah juga menyediakan aplikasi online bagi siswa untuk berlatih dari rumah.
Di samping itu, guru, Guru meningkatkan kemampuan matematika siswa.
“Guru memberikan tugas setiap minggunya. Ada juga kelas, Ada bagian yang harus sukses dulu, jadi uang, Bisa dapat emas dan perunggu,” imbuhnya.
Menurutnya, tujuan dari semua ini adalah untuk menjalin ikatan dengan para siswa.
Dengan begitu, anak bisa terbiasa berlatih sejak dini sehingga bisa lebih siap untuk ke jenjang selanjutnya.
Sekolah Dasar Perdana Swasta Saya juga mendukung Husen Abdillah, kepala sekolah menengah tersebut.
Sejak kecil, siswa diajarkan pendidikan karakter. Pelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, Matematika) tersedia.
“Anak-anak kami mengembangkan kemampuan literasi dan numerasinya sejak tingkat sekolah dasar,” jelasnya.
Menurut Husen, literatur yang dimasukkan dalam kurikulum konsisten dengan pembelajaran di Sekolah Premier dan Sekolah Swasta.
Selain itu, Pribadi Premiere memberikan konsultasi yang memandu kemampuan dan minat siswa, mempersiapkan mereka lebih baik untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
“Jadi khusus dari segi keterampilan dan minat, kami mendorong anak-anak ini untuk mengenal kehidupannya, mengenal dirinya sendiri, keterampilan apa yang dimilikinya, dan minat apa yang mungkin dimilikinya di masa depan,” kata Husen.
Pada saat yang sama, Maman Firmansyah, Kepala Sekolah SMP Swasta Depok dan Koordinator Pendidikan SMP-Swasta, mengatakan sekolah swasta merupakan salah satu sekolah unggulan di Depok dan Jawa Barat dan tidak lepas dari peran guru dan orang tua. Penjaga
Guru dan orang tua bekerja sama untuk mendorong siswa agar berhasil sesuai minat dan bakatnya masing-masing.
“Guru tidak sekedar mengajar, Mendorong semua siswa untuk menjadi yang terbaik, Hal ini didukung oleh peran orang tua,” ujarnya.
Sebagai Satuan Pendidikan Koperasi (SPK), Sekolah ini mendidik, Sesuai peraturan Kementerian Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek), kurikulum nasional dilaksanakan sesuai kurikulum Cambridge.
Sekolah dasar Implementasinya dimulai dari siswa pada tingkat SMP dan SMA.
Mengkritik Cambridge; kreativitas Ini digunakan secara khusus dalam mata pelajaran Cambridge untuk meningkatkan keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi dan pemecahan masalah.
Selain itu, Pendekatan STEAM adalah teknologi, Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk berkarir di bidang sains dan teknik.
Pelajaran STEAM mengajarkan siswa untuk menjadi pemecah masalah; penemu inovator; mandiri, pemikir logis; Mereka melek teknologi dan dapat menghubungkan budaya dan sejarah mereka dengan pendidikan.
Ini menghubungkan siswa dengan kebutuhan dunia kerja.
Karena itu, Mata pelajaran yang sifatnya lebih global dapat menunjang anak untuk melanjutkan studi ke luar negeri atau tempat lain.
Kalau kurikulum nasional itu wajib dari pemerintah, misalnya PKN, Agama, Bahasa Indonesia. Harusnya kurikulum nasional. Saya lebih senang karena kita tambahkan literaturnya, ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirimkan literatur untuk masuk kurikulum pada 20 Mei 2024.
Pendidikan Anindito Aditomo, Kepala Badan Kurikulum dan Standar Penilaian (BSKAP), mengatakan penguatan pengajaran sastra di sekolah merupakan bagian dari penerapan kurikulum mandiri.
Praktik sastra yang baik menumbuhkan minat membaca; mengembangkan kemampuan literasi dan meningkatkan kreativitas dan penalaran siswa; Hal tersebut sebagai upaya memberikan dampak dalam menciptakan generasi berkarakter profil pelajar Pancasila.
“Dengan diadakannya berbagai kegiatan menarik, masyarakat terpacu untuk lebih banyak membaca buku. Harapannya dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka serta mengembangkan budaya literasi, serta menumbuhkan kreativitas dan imajinasi,” ujarnya.
Anindito juga menyampaikan bahwa “Sastra ke dalam Kurikulum” merupakan apresiasi terhadap karya sastra Indonesia.
Tujuannya adalah mengembangkan kurikulum mandiri, khususnya untuk meningkatkan minat membaca. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan empati dan mengembangkan kreativitas serta kemampuan berpikir kritis siswa. (esy/jpnn)
Baca artikel lain… 50 Persen Lulusan Sekolah Swasta di Depok Masuk PT Unggulan; Inilah rahasianya.