saranginews.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Aceh akan menjadi tuan rumah Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) 2024 di Halaman Sarinah Mall, Jakarta Pusat.
Acara yang berlangsung selama tiga hari mulai Jumat (24/5) ini bertujuan untuk menampilkan sastra Aceh dan mendunia.
Baca juga: Begini Kata Mayjen Nico Soal Keamanan dan Stabilitas Aceh
Plt Ketua (Pj) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Melanie Subarni mengatakan, pihaknya mengundang delapan desainer asal Aceh untuk menciptakan busana muslim modern dengan menggunakan kerajinan tangan dari berbagai daerah di Aceh.
Desainer unggulannya antara lain Wignyo, Noona karya Rania Putri Inayah, dan Punisouv Aceh Jaya.
Baca juga: Petani Aceh mendapat manfaat dari daur ulang limbah ternak
Melani berharap acara AMFF yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh semakin mendorong karya para desainer Aceh dan bisa dilihat oleh khalayak yang lebih luas.
Apalagi, kini Jakarta sudah menjadi kota dunia, wisatawan dalam dan luar negeri bisa melihat langsung karya-karyanya.
Baca juga: Kota Banda Aceh akan sediakan 1.246 struktur ASN pada tahun 2024
“Melalui kegiatan Aceh Muslim Fashion Festival, kami berharap dapat terus mendorong para desainer Aceh untuk berkarya dan mengembangkan keterampilannya agar tidak kehilangan keterampilannya akibat modernisasi,” kata Melanie di Sharina, Sabtu (25). pertemuan di pusat perbelanjaan. /5) Malam. .
Melanie meyakini Provinsi Aceh mempunyai potensi besar dalam melahirkan tren fesyen yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Ia juga meyakini Provinsi Aceh mempunyai potensi besar untuk memupuk tren fesyen yang unik dan inovatif.
Ia mengatakan: “Aceh memiliki kekayaan sastra lokal yang menjadi modal bagi desainer lokal untuk mengembangkan produk fesyen. Hal ini patut dilindungi dan membanggakan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Aceh.”
Ia menilai masyarakat Indonesia patut berbangga karena Aceh merupakan salah satu dari sekian banyak negara kepulauan di dunia.
Selain itu, Provinsi Aceh mempunyai 23 kabupaten/kota dan keberagaman corak Vastra juga cukup tinggi.
“Kami sudah melakukan kontak dengan beberapa pihak sebelumnya, termasuk perwakilan dari UNESCO yang menyatakan minatnya terhadap fashion show rancangan Aceh, dan mereka juga mengundang kami untuk mengikuti fashion show di Paris pada September mendatang,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Aceh Safaruddin menyampaikan apresiasi atas acara tersebut. Melalui peraturan perundang-undangan, pihaknya akan terus menggalakkan promosi ini untuk menarik wisatawan ke Aceh.
“Tentunya budaya dan pariwisata Aceh akan terus kami promosikan untuk menunjukkan bahwa Aceh juga mempunyai ciri khas tersendiri sehingga akan ada peminatnya, sehingga kami juga berharap dapat menyambut wisatawan lokal maupun internasional ke Aceh,” jelasnya. Anda telah bepergian.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Almuniza Kamor menambahkan, AMFF merupakan wadah bagi pelaku usaha kecil menengah dan ekonomi kreatif untuk memasarkan atau mempromosikan produk lokal dan budaya daerah.
Ia berharap kiprah UKM dan ekonomi kreatif semakin dikenal masyarakat.
“Selama dua hari terakhir, kami melihat pengunjung pasar dan pelaku usaha kecil ekonomi kreatif Aceh datang ke acara AMFF ini. Insya Allah melalui acara ini kita akan menciptakan akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan eksposur produk ekonomi kreatif Aceh di dalam dan luar negeri tahapan. “
Dalam acara tersebut, pengunjung mengunjungi Pameran dan Pasar Busana Muslim UMKM Aceh.
Pengunjung bahkan dapat menikmati pertunjukan seni dan budaya di kawasan tersebut untuk memperkaya dan memperdalam pemahaman tentang Aceh. (Bahasa/Jepang)