Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan

saranginews.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2024 di Indonesia menunjukkan tren positif sebesar 5,11 persen (year-on-year), termasuk sektor real estate.

Hal ini dibenarkan oleh pengembang Paramount Land yang mencatat tingginya penjualan produk komersialnya ‘The Hudson @ Manhattan District’ Tahap 1 di Gading Serpong yang diluncurkan pada Januari tahun lalu.

BACA Juga: Groundbreaking Gedung Baru Matera Dibanderol Mulai Rp 7,2 Miliar

“Kami melihat kemajuan yang sangat baik dalam penjualan produk di Distrik Manhattan, dimana pada April 2024, 95 persennya sudah dikuasai pasar,” kata Presiden Paramount Land M Nawawi dalam keterangan pers, Minggu (19/5).

Ia juga mengatakan, tingginya minat pasar menjadi alasan Paramount Land mengumumkan The Hudson fase 2 pada awal Mei 2024.

EKSEKUTIF: Kinerja Optimis Paramount Land pada tahun 2024 akan positif berkat inovasi dan pembangunan perkotaan

Sejak diperkenalkan pada tahun 2021, Distrik Manhattan menjadi salah satu kawasan utama Paramount Land untuk pengembangan kawasan komersial di Gading Serpong.

Kawasan seluas 22 hektar (ha) yang diberi nama “The Largest Business Epicenter in Gading Serpong” ini memiliki berbagai kawasan bisnis antara lain Madison Grande, Hudson Studio Loft, Hampton Avenue, Open Concept Lifestyle Mall @ Hampton Square, The Hudson Phase 1.

BACA SEMUA: Paramount Enterprise merayakan 17 tahun kegiatan yang sehat dan ramah

Berdasarkan riset yang dilakukan, kata dia, pihaknya melihat kunci sukses pengembangan bisnis Paramount Land di Gading Serpong bergantung pada 3 hal.

Mencakup ketersediaan atau keterjangkauan lokal; visibilitas atau kemudahan akses/melihat dari jarak jauh; dan perluasan atau kemudahan untuk pengembangan usaha.

“Paramount Land mengutamakan penciptaan bisnis jangka panjang melalui diferensiasi dan inovasi produk, serta menggabungkan bisnis berdasarkan model bisnis untuk menciptakan dampak yang lebih besar dalam menarik pelanggan dan memperluas produktivitas bisnis, seperti yang terjadi di Pisa Grande, Sorrento, Aniva dan pusat perbekalan terdekat,” jelas Nawawi.

Berdasarkan riset yang dilakukan perseroan, lanjutnya, setidaknya ada lebih dari 100 usaha baru yang dibuka di Gading Serpong setiap bulannya.

Hingga Maret 2024, akan dibuka sekitar 109 usaha di Kawasan Bisnis Pengembangan Lahan Paramount di Gading Serpong.

Kehadiran Central Business District (CBD) yang tersebar di seluruh Kota Gading Serpong menjadikan kota ini dikenal sebagai pusat terpadu kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan yang mendongkrak perekonomian Gading Serpong dan lingkungannya, namun juga Tangsel. ,” tambah Nawawi.

CEO Paramount Land Norman Daulay menambahkan, Kota Gading Serpong telah menjadi kota mandiri dari segi wilayah dan kawasan populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek dengan jumlah penduduk lebih dari 120 ribu jiwa.

Kota ini berkembang pesat dengan lebih dari 40 unit rumah, layanan kota yang lengkap, angkutan umum, lalu lintas dengan lebih dari 15.000 kendaraan/jam dan tingkat bisnis yang sangat tinggi.

“Akibat pesatnya pertumbuhan Gading Serpong City, Paramount Land tidak hanya meluncurkan produk real estate terbaik tetapi juga melakukan berbagai perubahan,” kata Daulay.

Terkait Hudson Fase 2, Direktur Paramount Land Planning & Design Henry Napitupulu mengatakan, secara umum tidak ada perubahan besar baik konsep maupun desain untuk mempertahankan kesepakatan perencanaan.

Hudson dikembangkan sebagai ruang komersial tingkat jalan dengan konsep ritel yang menggabungkan ruang dalam dan luar ruangan.

Hudson menawarkan 2 tipe model yaitu Arcade Type dan Avenue Type.

Tipe Arcade adalah bangunan web dengan akses pejalan kaki belakang selebar 6 meter dengan atap terlindung yang meningkatkan aliran udara, ringan dan melindungi pengunjung dari cuaca buruk.

Tipe Single Balcony dengan teras Alfresco menghadap jalan Komersial dan tipe Arcade dengan Double Balcony dengan teras Alfresco menghadap jalan Komersial dan jalan raya. Bangunan ini memiliki 3 lantai dengan L4.5 dan tinggi 20 meter, 18 meter dan 15 meter, jelasnya.

Sementara itu, The Hudson Type Avenue memiliki Alfresco Terrace dan Alfresco Rooftop, cocok untuk restoran, kafe, dan lainnya.

Yaitu versi Avenue dengan fasad tunggal dengan teras Alfresco menghadap ke depan dan versi Avenue dengan Fasad Ganda dengan teras Alfresco menghadap ke depan dan belakang.

Bangunan ini memiliki dua lantai, atap di lantai tiga dengan ukuran L4.5 dan pilihan panjang 18 meter, 15 meter, dan 12 meter. Sudut L6.5×12 juga tersedia dalam jumlah terbatas dari salah satu tipe fasad yang tersedia. ,” dia berkata.

Henry menambahkan, Hudson Phase 2 dijual dalam jumlah terbatas yakni 51 unit dengan harga mulai Rp 4 miliar untuk model Arcade dan Rp 2,7 miliar untuk model Avenue. (rdo/jpnn)Jangan lewatkan video terbaru:

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Big Soil Menghasilkan Tanah, Integrasi Desain dan Pengalaman Baru di Serpong Gardening

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *