Anggota Densus 88 Diduga Intai Jampidsus, Senator Filep Ungkap 4 Upaya Penguatan Lembaga Penegak Hukum

saranginews.com, JAKARTA – Penangkapan anggota polisi Densus 88 Khusus Anti Terorisme yang diduga mengikuti Wakil Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kantor Kejaksaan Agung Febri Adriancia. topik hangat segera.

Peristiwa ini menarik perhatian, begitu pula kasus Vina Cirebon yang masih menimbulkan tanda tanya besar.

BACA LEBIH LANJUT: Tekankan kasus pengadilan, Senator Philip Wamafma: Tidak ada virus, tidak ada keadilan

Banyak kejahatan berat terhadap Fabri Adriancia juga menjadi bahan perdebatan publik. Senator Philep Vamafma telah mengutarakan pendapatnya mengenai masalah ini.

Jampidsus memimpin kasus korupsi besar. Salah satunya kasus korupsi Timah yang melibatkan Harvey Moyes dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim yang sedang ramai diperbincangkan publik. Sebaliknya, Cabarescream mengaku tidak mengetahuinya. kasus penganiayaan ini. Bagaimana bisa terjadi konflik antara tindakan kedua aparat penegak hukum ini? kata Philep kepada wartawan, Senin (27/5/20024).

BACA JUGA: Menjadi Pembicara pada Rapat Koordinasi MKKS SMA/SMK di Papua Barat, Philip Wamafma memberikan informasi berharga tentang kemandirian pendidikan.

Philep mengatakan, melihat kejadian tersebut di atas, serta lambannya aparat penegak hukum lainnya, nampaknya validitas survei LSI April 2024 terhadap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.

Survei menunjukkan kepercayaan warga terhadap kejaksaan sebesar 75%, kemudian terhadap Mahkamah Konstitusi sebesar 73%, terhadap pengadilan sebesar 71%, terhadap kepolisian sebesar 70%, dan terakhir terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. 63% “Kepercayaan masyarakat terus meningkat, membenarkan pendapat tentang perlunya segera reformasi lembaga penegak hukum,” tegas Senator Philep.

BACA JUGA: Yampidsus Dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi di Kalangan Densus 88 Kasus Menyusul Laporan

Selain itu, Ketua Komite I DPD RI menjelaskan bahwa dalam praktiknya, keberhasilan penegakan hukum bergantung pada tiga hal, yaitu unsur hukum, struktur hukum, dan pengetahuan hukum.

Landasan hukumnya adalah teks proses normatif yang memerlukan kejelasan dan konsistensi.

Sistem hukum mencakup kualitas aparat penegak hukum dan badan-badannya. Kesadaran hukum berkaitan dengan kesadaran dan pengakuan hukum oleh masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sesuai dengan hakikat hukum, Filep berpendapat bahwa keinginan aparat penegak hukum untuk berbenah merupakan cara utama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, serta terbentuknya budaya penegakan hukum yang jelas.

Mereka juga memberikan 4 gagasan untuk mencoba memperkuat aparat penegak hukum guna menjaga harkat dan martabat aparat penegak hukum di tanah air.

“Pertama-tama, perlu ada penguatan kerja sama antar departemen dan penanggung jawab hukum. “Penegakan hukum bukan soal organisasi mana yang lebih menaati hukum, tapi menciptakan rasa damai di masyarakat sebagaimana disyaratkan konstitusi, melindungi seluruh negara dan tidak menumpahkan darah di Indonesia,” jelas Philep.

Kedua, dalam beberapa kasus tindak pidana, kedudukan masing-masing lembaga penegak hukum adalah setara, yaitu tidak ada seorang pun yang berwenang melakukan kegiatan penegakan hukum, kecuali ditentukan oleh undang-undang, misalnya korupsi.

Ketiga, perlu adanya pembersihan aparat penegak hukum dari tudingan adanya campur tangan pihak lain dalam permasalahan tersebut. Hal ini sangat penting dalam menghilangkan praktik buruk dan merusak martabat aparat penegak hukum.

Keempat, aparat penegak hukum harus mampu melepaskan diri dari campur tangan politik atau konflik kepentingan.

Masyarakat juga menilai persoalan kerahasiaan dan pencarian dukungan politik dalam pemilihan kepala lembaga penegak hukum membuat isu korupsi terkait pegawai negeri tidak bisa dibicarakan.

“Oleh karena itu, independensi dalam memilih pimpinan lembaga penegak hukum menjadi penting,” pungkas Senator Philep (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *