Temui Pak JK, Ketua MPR Bambang Soesatyo Singgung Gagasan Prabowo

saranginews.com, Jakarta – Tiga pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI bertemu dengan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Yusuf Kala atau G.J. 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua MPR Bambang Susatyo yang turut serta turut serta dalam Rapat Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dan Sharifuddin Hassan. Plt Sekjen MPRRI Siti Fauzia turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Baca Juga: Para ahli optimistis pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada awal pemerintahan Prabowo-Jabran

Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, pertemuan dengan JK membahas langkah-langkah perbaikan pemerintahan lima tahun ke depan.

Intinya kita semua menaruh harapan yang tinggi kepada pemerintahan baru Pak Prabowo dan Jibran dalam lima tahun ke depan untuk melakukan berbagai langkah reformasi, langkah-langkah yang lebih konkrit untuk mensejahterakan masyarakat, kata Bamsot di kediaman JK, Jalan Brawijaya. Jakarta Selatan, Rabu (22/5).

Baca Juga: Pimpinan MPR Temui Bodwino, Bahas PPNH

Bamsoet mengungkapkan, JK pun sependapat dengan gagasan Prabowo soal Badan Pelayanan Pendapatan Negara.

Dikatakannya, Pak JK merujuk pada beberapa negara asing seperti Amerika Serikat dan mengharapkan adanya perbaikan sistem hukum, seperti regulasi yang dapat memberikan kenyamanan bagi investor.

Baca Juga: Direktur Indopol: Duo Marzouki-Rasma Berpotensi Kalahkan Khafifa-Emil

Selain itu, masih adanya ketidakpastian hukum sehingga pengelolaan ekonomi sangat erat kaitannya dengan hal tersebut. 

“Kemudian akan ada pemilu yang lebih efektif.” Pemilu mendatang diharapkan lebih efektif, murah dan akurat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik. Yang mana Pak JJ menyampaikan bahwa besok kita akan meninjau kembali Presiden dan DPR. kata Bamsaet.

Sementara itu, JI mengaku terlalu banyak bicara tentang masa depan bangsa dan negara, sehingga pemerintah harus mengambil langkah ke depan. 

Ia juga meminta pemerintahan baru fokus pada perencanaan jangka panjang.

Pak JK menyampaikan saat ini masyarakat Indonesia sedang menghadapi berbagai permasalahan khususnya di bidang hukum.

JK mengatakan, semua orang mengkritik sistem hukum Indonesia yang seharusnya lebih baik.

Kedua, kita pertahankan sistem pemerintahan presidensial, tapi tetap dikendalikan oleh legislatif dan untuk mengendalikannya ya harus ada perencanaan jangka panjang,” kata JK.

“Jika tidak ada perencanaan jangka panjang atau menengah, lalu apa yang perlu dikendalikan?” Jadi, apakah rencana jangka panjangnya itu berupa target-target, apakah berupa GCC atau yang lebih efektif. Yang jelas negara harusnya begini,” kata JK. (mcr8/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *