saranginews.com – JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memutuskan membatalkan kebijakan kenaikan Uang Sekolah Seragam (UKT) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2024.
Belakangan ini publik menyoroti beberapa langkah kampus yang mampu meningkatkan UKT secara signifikan, seperti kenaikan UKT dari kelas empat ke kelas lima, dan seterusnya rata-rata lima hingga sepuluh persen.
BACA JUGA: Rekomendasi Lengkap Rakernas V PDIP Butir 13 Soal Kerusuhan UKT Bangkit
Pertumbuhan UKT memicu gelombang protes mahasiswa di perguruan tinggi negeri di beberapa daerah.
Nadiem Makarim menjelaskan, keputusan penghapusan kenaikan UKT ini diambil setelah pemerintah melakukan dialog dengan para rektor universitas dan mendengarkan aspirasi berbagai pemangku kepentingan terkait isu yang belakangan ini menjadi sorotan publik.
BACA JUGA: UKT Dicekik, Mahasiswa Ancam Kemendikbud
“Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan kenaikan UKT tahun ini dan kami akan mempertimbangkan kembali semua permohonan kenaikan UKT dari PTN (perguruan tinggi negeri),” kata Nadiem Makarim usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin di Jakarta. (27/5).
Ia mengatakan, tidak ada siswa yang terdampak dengan kebijakan kenaikan UKT tahun ini.
BACA JUGA: Billy sampaikan soal kenaikan UKT ke Presiden Jokowi
Pemerintah akan mempertimbangkan permintaan kenaikan UKT dari universitas berdasarkan kasus per kasus pada tahun depan.
“Jadi ini benar-benar ada, aspirasi yang kami dengar dari masyarakat, dan kami juga ingin memastikan bahwa seiring dengan berkembangnya UKT, perlu didasari pada prinsip keadilan dan kewajaran. lakukan,” kata Nadiem.
Nadiem menyampaikan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama para mahasiswa dan pimpinan universitas yang telah memberikan masukan dan pandangannya hingga pemerintah memutuskan untuk menghapuskan kenaikan UKT pada tahun ini.
Lebih spesifiknya kebijakan mana yang akan diambil nanti. Dirjen Dikti akan menjelaskan detailnya secepatnya, kata Nadiem. (antara/jpnn)
