saranginews.com, JAKARTA – Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri meminta para kader partai untuk ikut serta dalam Pilkada 2024 sekaligus, dan mengimbau para pemilih untuk tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter dalam pemilihan pimpinan.
Hal itu disampaikannya saat menyampaikan pidato penutup Lokakarya Nasional Perjuangan VPDI yang digelar di Stadion Internasional Ankol, Kota Bek, Jakarta Utara, Minggu (26/5).
Baca Juga: Megawati Akhirnya Bicara Soal Posisi Politik PDI-P
“Dia akan turun ke akar rumput untuk mempersiapkan pilkada,” kata Megawati, Minggu. Dibesarkan oleh rakyat.
Ia lantas bercerita tentang seorang warga yang dijanjikan Rp1 juta karena iming-iming kebijakan moneter, namun nyatanya hanya mendapat Rp300.000.
Baca Juga: MW Bolehkan Ahok Menjabat, Apa Itu?
Megawati mengatakan, warga tersebut memberikan KTP sebagai iming-iming untuk membayar $1 juta, namun kecewa saat mengetahui jumlahnya hanya Rs 300.000.
“Apapun yang terjadi lalu menyesalinya.” “Jangan serakah lagi,” kata Sukarno atau putri Bang Karno yang berbahasa Indonesia itu.
Baca Juga: Hasil Sarasehan Nasional PDIP V, Megawati Klaim Ketum 2025-2030
Meski demikian, Ketua Dewan Pimpinan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) ini menekankan pentingnya kader PDI Perjuangan mengedukasi masyarakat agar tidak tertarik pada uang dalam memilih pemimpin.
“Jadi, ajarkan pada orang-orang. Orang-orang membutuhkan bantuan. Mereka mendambakan bimbingan. Saya diajari bahwa jika Anda memilih seorang pemimpin, itu salah Anda dan pada akhirnya benar. “Dulu lho, saya yang mengajar,” kata Megawati.
Ia juga mengingatkan masyarakat, daripada tergiur dengan kebijakan moneter, mereka bisa memilih pemimpin yang baik dan mencintai rakyat kecil.
– Nenek, apakah kamu ingin menjadi pemimpin kelompok ini? Saya berbicara bahasa Jawa karena daerah pemilihan saya. Nyonya Dados Pandey? “Gollic sing ono epic, sing trasno black little people (Cari orang baik yang sayang rakyat kecil, Red),” ujar Megawati. (ast/jpnn) Jangan lewatkan video terbaru :
