saranginews.com, JAKARTA – Persatuan Nelayan Indonesia (HNSI) menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah demi kesejahteraan dan kesejahteraan nelayan Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum HNSI Jenderal Herman Heri, Senin, saat perayaan HUT HNSI ke-51 yang digelar di kantor DPP HNSI, Jakarta.
Baca juga: Ri Bakamla Bawa 18 Nelayan Indonesia ke Australia
“HNSI kini siap bertindak cepat. “Kami akan bergabung dengan pemerintah dalam komitmen formal untuk kesejahteraan dan kesejahteraan nelayan di seluruh Indonesia,” kata Herman Gehry.
Dalam kesempatan tersebut, Herman Gehry menyampaikan pesan kepada pemerintah pusat agar HNSI dimasukkan dalam lembaran negara dan diharapkan.
BACA JUGA: Herman Heri saat Peluncuran DPP HNSI: Nelayan Harus Sejahtera
Menurut Herman, kehadiran HNSI dalam memperjuangkan kesejahteraan nelayan mungkin bertepatan dengan pemerintah.
“Kami ingin pemerintah memberi kami hadiah. Artinya, pemerintah telah mengeluarkan keputusan presiden untuk memperingati tanggal 21 Mei sebagai Hari Nelayan Indonesia. Jadi kami mewakili para nelayan dan merasakan keberadaan mereka sebagai bagian dari anak bangsa. “HNSI ini harusnya diakui pemerintah, HNSI ini harus dimuat di pers nasional,” kata Herman Gehry.
BACA JUGA: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan peraturan baru untuk pimpinan Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia.
Herman Gehry mengatakan, kesejahteraan nelayan mempunyai arti yang sangat luas. Kesejahteraan nelayan dimulai dari pemberdayaan hingga pendampingan.
“Kalau bicara pemberdayaan, tentunya lembaga terkait tahu bagaimana melaksanakan program pemberdayaan bagi nelayan dan masyarakat marjinal lainnya di Indonesia,” kata Herman Gehry.
Sementara itu, Herman Gehry berbicara mengenai program bantuan, bagaimana program pemerintah pusat melibatkan para nelayan untuk melaksanakan program kerja peningkatan kesejahteraan nelayan di Tanah Air.
“Misalnya pelatihan, BBM bersubsidi, berbagai hal. Tentu saja kami memahami bahwa pemerintah sendiri tidak bisa melakukan hal ini. Mempelajari cara melakukan ini sungguh menyebalkan. “Pemerintah lakukan, HNSI yang mewakili nelayan juga lakukan, kita akan bertemu di tengah-tengah dan berpegangan tangan,” kata Herman Gehry.
Saat ini, kata Herman Gehry, program pemerintah pusat untuk nelayan sudah ada namun belum optimal. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, ke depannya HUNS akan melakukan penataan kembali anggotanya dan menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Kami memahami bahwa program tersebut tidak maksimal karena kurangnya data, dan yang kedua, penerapannya di daerah yang melanggar aturan. Misalnya, kami memahami bahwa masyarakat yang menerima BBM bersubsidi bukanlah mereka yang berhak. , dan programnya diteruskan ke orang lain, itu selingan, bukan tujuan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kami akan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum Polri yang diwakili oleh Kakarpolairut dan Diipalairut se-Indonesia, dan bersama-sama kita akan menertibkan agar program bantuan tersebut dapat mencapai tujuannya, kata Herman Heri. .
Sekretaris Jenderal HNSI Lydia Assegoff mengatakan, HNSI saat ini mempunyai anggota sebanyak 150.000 orang. Menurut dia, informasi dikumpulkan untuk menyelesaikan permasalahan nelayan di Tanah Air.
“Saat ini kami fokus menyiapkan informasi tentang nelayan di seluruh Indonesia. Saat ini memiliki 150.000 anggota. Lidia Assegoff mengatakan: “Informasi ini akan terus berkembang dan penting untuk menyelesaikan permasalahan nelayan.”
BACA ARTIKEL LAGI… Herman Gehry, Ketua HNIS terpilih, siap mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan nelayan